Notes: Haiiiii, apa kabar semuanyaaaaaa? Semoga baik-baik terus yaaa. Maaf baru update sekarang, dan maaf juga kalau ceritaku makin gajelas. Hehe.
Oiya, menurut kamu, Aeonian itu akan sad ending atau happy ending? Coba komen di sini. Hihi🥰
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰!
Bab 21
Satu-satunya hal yang Jungkook lakukan adalah mengurungkan niat memberi ponsel tersebut pada Jian, meletakkannya kembali ke atas dashboard mobil. Kendati di pikirannya mulai timbul berbagai macam spekulasi buruk, tak lantas membuat Jungkook bertindak gegabah.
Pria itu tersenyum ketika Jian bergerak, mengecup pipinya sebelum kembali menyembunyikan wajah di lekuk lehernya lagi. Sementara itu tangannya tetap menepuk punggung Jian dengan perlahan, menyalurkan kehangatan.
"Ada yang mengganggu pikiranmu?" tanya Jungkook hati-hati. Jian membisu, tidak berniat untuk menjawab sama sekali. Gadis itu mengembuskan napasnya sesaat sebelum akhirnya turun dari pangkuan Jungkook dan kembali ke kursinya. Tingkah polanya yang cepat sekali berubah itu sungguh membuat Jungkook menaikkan satu alisnya heran.
"Ji?"
"Aku lelah, Jeon. Ingin tidur." Lalu sekarang, gadis itu berubah jutek dan galak seperti biasanya. Menghela napasnya panjang, Jungkook mengangguk mengerti. Pria itu menyalakan mesin mobil sebelum akhirnya melajukannya meninggalkan taman bermain.
Dua puluh menit perjalanan, benar saja, Jian sudah terlelap nyenyak di kursinya. Dengan wajah polos seolah sikapnya tidak membuat Jungkook kebingungan sejak tadi. Yang bisa Jungkook lakukan selama perjalanan pulang menuju apartment-nya hanya terdiam bisu dengan segala macam pikiran yang berkecamuk dalam kepala. Mengenai pesan singkat Jimin kepada Jian, sejujurnya Jungkook tidak memiliki firasat baik akan hal tersebut. Hanya saja, pria itu berusaha menyangkal isi kepalanya sendiri.
Tidak mungkin, kan Jian melakukannya dengan Jimin tanpa sepengetahuan Jungkook? Jian bukan tipikal gadis seperti itu. Jian itu hanya miliknya.
Barangkali Jungkook akan membahasnya dengan Jian nanti, setelah gadis itu merasa jauh lebih baik suasana hatinya.
"Dasar berat!" gumam Jungkook sambil mengulum bibirnya geli ketika terpaksa menggendong Jian menuju unit apartment-nya dari basement.
Setelah berhasil menutup pintu dengan kaki, pria itu bergegas membawa Jian berbaring di ranjang. Kalau ditelisik lagi, tubuh Jian memang jauh lebih berisi dari sebelumnya. Lebih kelihatan gemuk-bahkan saat mereka menghabiskan waktu di villa sekitar dua bulan lalu, tubuh Jian memang berisi.
Manakala pikiran buruk itu kembali menyerangnya, Jungkook lekas menggeleng singkat. Segera melepas sepatu gadis itu, menyalakan pendingin ruangan dan menyelimutinya. Ia akan memasak makan malam selagi Jian terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
AEONIAN [Completed]
FanfictionHwang Jian tidak pernah mengharapkan cinta yang sempurna sementara kisahnya dimulai dari benang kusut yang tak teruraikan. Tetapi siapa yang menduga perasaannya kian membesar seiring berjalannya waktu? Jian tidak bisa mengalah. Dia menginginkan Jeo...