Chapter 2

7.8K 1K 382
                                    

"anda tidak berniat membuat saya mengerjakan semua soal - soal dibuku ini kan?!" tatap tajam Junkyu ke Haruto.

Haruto yang duduk santai sambil melihat ipad nya hanya mengedikan bahunya.

"kalau saya ingin kamu mengerjakan semuanya gimana?" balas Haruto dengan senyum jenakanya.

Junkyu menggeram kesal.

"sudahlah, saya tidak akan peduli lagi kalau anda akan memberikan saya nilai E atau gimana, saya muak dengan soal - soal ini, saya akan pulang sekarang, permisi" ucap Junkyu dengan segera dia berdiri.

Haruto menarik tangan Junkyu dan menjatuhkannya dipangkuannya.

Junkyu terkejut.

"kau! Apa - apaan kau ini!" marah Junkyu yang ingin segera bangun dari posisinya tapi tidak bisa.

"jangan lupa panggil Hyung, kau lupa aku ini lebih tua darimu" ucap Haruto yang menempelkan kepalanya dipunggung lebar Junkyu.

"cih sampai kapanpun aku tidak akan sudi memanggilmu Hyung, kita beda cuma 4 tahun, tidak jauh" omel Junkyu.

"yak beda 4 tahun itu jauh Kim Junkyu! Kau nakal sekali" desis Haruto.

"lepas Haru, aku mau pulang! Aku muak disini!" omel Junkyu.

"pulang denganku"

Junkyu berdiri.

"tidak. Aku tidak ingin pulang denganmu, dengar walaupun kita sudah dijodohkan tapi aku tidak akan pernah sudi untuk takluk dan luluh padamu" sinis Junkyu.

Junkyu berjalan meninggalkan ruangan Haruto. Haruto hanya bisa tersenyum simpul.

Jadi Junkyu kesal dengan Haruto karna laki - laki itu sudah menjebaknya untuk masuk ke dalam lingkaran perjodohan.

Entah darimana asal ide gila itu, tapi suatu hari sebulan yang lalu tiba - tiba kedua orang tua Haruto tentu saja beserta Haruto datang ke rumahnya dan mengatakan bahwa Haruto adalah calon suaminya.

Apa - apaan itu, pikir Junkyu.

Ternyata papa dan mamanya memang sudah lama menjodohkan mereka.

Ck, kenapa harus dosen gila ini yang mereka jodohkan.

.
.
.

Sesampainya Junkyu dirumah, dia mengedarkan pandangannya dan bisa menarik kesimpulan kalau orangtuanya belum datang dari perjalanan bisnis mereka.

Mungkin tidak akan pernah pulang.

Junkyu tidak peduli. Dia muak.

Junkyu muak hidup didunia ini.

Ceklek

Junkyu menidurkan badannya ke ranjang empuknya.

Lelah.

Dan itu semua karna hukuman dari Haruto sialan itu.

Junkyu ingin menutup matanya kalau saja dia tidak dikagetkan dengan dering ponselnya.

"halo" ucap Junkyu tanpa melihat siapa yang menelepon.

"nanti datang?"

Junkyu menoleh siapa yang menelepon. Jihoon.

"jemput gua"

"gua berangkat sama Hyunsuk, lo gua jemput sama Hyunsuk mau?"

"gpp, gua males berangkat sendiri"

"oke"

Panggilan terputus.

Junkyu menguap, sepertinya tidur sebentar akan membuatnya lebih baik.


















NARKISSA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang