Chapter 37

3.6K 415 188
                                    

"akhhh Haru sakittthhh.. Hiks sakittthhh" teriak Junkyu didalam mobil.

Haruto yang sedang mengebut hanya bisa menjawab 'iya sayang, tahan yaa' atau 'iya sayang, sekarang kita udah mau sampe rumah sakit'.

Junkyu menangis histeris menahan sakit.

"bisa lebih cepathh tidak Haru, jangan lambat seperti ini bodoh!" umpat Junkyu.

"iya sayang, ini kita udah sampe" ucap Haruto.

Haruto memarkirkan mobilnya asal di depan UGD.

Haruto menggendong Junkyu dan perawat yang memang berjaga disana segera menghampiri mereka dengan brangkar rumah sakit.

Haruto meletakkan Junkyu diatasnya. Junkyu sudah menangis meraung - raung.

Dokter jaga mulai mendekati mereka.

"ada apa ini?" tanya dokter.

"sepertinya istri saya akan melahirkan" jawab Haruto.

Dokter tersebut memeriksa kondisi Junkyu. Junkyu sudah mencengkram tangan Haruto kuat - kuat.

Sungguh, kalau Junkyu tau melahirkan sesakit ini, dia tidak ingin hamil.

"suster, tolong siapkan ruang persalinan sekarang" ucap dokter.

"baik dok"

Dokter tersebut juga mulai bersiap - siap untuk mengganti bajunya, menjadi baju operasi.

"Haru hiks sakit sekali hiks, kalau tau melahirkan sesakit ini, aku gak mau hamil huaaaa" tangis Junkyu.

Haruto mengelus rambut Junkyu yang sudah lepek karna keringat.

"jangan bicara seperti itu sayang, kamu pasti kuat, aku percaya" ucap Haruto.

"yak! Kau gampang sekali bilang kalau aku kuat, ini sakit Haru! Lain kali kamu aja yang hamil! Kamu aja yang melahirkan!" teriak Junkyu.

Haruto meringis mendengar teriakan Junkyu.

"iya sayang, kalau aku bisa hamil, pasti aku gantiin kamu, tapi aku gak bisa sayang" ucap Haruto.

"jangan ngejawab! Jawaban kamu buat emosi aja!" marah Junkyu.

Junkyu masih menangis sesegukan karna menahan sakit.

Junkyu menggenggam tangan Haruto erat.

"Haru.. Apapun yang terjadi, kamu harus selamatkan anak kita, janji padaku" ucap Junkyu.

Haruto terkejut mendengarnya.

"jangan berkata seperti itu, baik kau dan bayi kita, kalian berdua akan baik - baik saja" ucap Haruto.

"kumohon Haru.. Hiks" lirih Junkyu yang merasa pernapasannya mulai susah.

Sakitnya terlalu menyiksa.

"habis melahirkan ini, aku akan minta maaf sama mama, Bunda Irene, dan Mommy Ital, mereka ibu yang hebat, bisa menahan sakit seperti ini hiks" racau Junkyu.

Haruto juga akan meminta maaf kepada ibunya itu, yang bahkan bisa melahirkan 4 anak dengan memepertaruhkan nyawa seperti ini.

Perawat sudah datang, dan Junkyu mulai dibawa ke ruang operasi. Haruto disuruh untuk menunggu di depan ruang operasi.

Mama Jisoo, bunda Irene dan Winter datang dengan tergesa - gesa. Bahkan Winter masih mengenakan daster rumahan saking paniknya mendengar kakaknya melahirkan sekarang.

"Haru, kenapa bisa Junkyu melahirkan lebih cepat dari jadwal?" tanya Jisoo.

Haruto menggeleng.

"aku gak tau ma, tiba - tiba tadi Junkyu meringis sakit perutnya" jawab Haruto.

NARKISSA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang