Ingatan terakhir Airin tengah berada di kamar karna patah hati saat itu hujan tengah turun dan sekarang dia terbangun disebuah kamar yang sangat mewah dengan pelayan yang menyambutnya ketika bangun bukan lagi jam alarm
" Selamat pagi nona Wilona, tumben Anda bangun sepagi ini " dia tersenyum kepadaku lalu membuka cendel. tunggu? Wilona? Aku langsung turun dari kasur dan
Duk"Astaga...nona anda baik-baik saja" tanya pelayan tersebut tanpa menghiraukan ucapan nya serta rasa sakit yang menyerang kakinya, apa apaan semua ini, kenapa badannya terasa begitu pendek? Airin langsung bangkit dan berjalan menuju kaca yang ada di sudut ruangan.
Deg
Bayang yang terpantul kan di sana jelas bukan dirinya, Airin terdiam menatap pantulan di cermin gadis kecil yang berusia tujuh tahun, dengan rambut blonde serta mata berwarna biru wajahnya tampak imut. airin mundur hingga tanpa sengaja membuatnya kembali terjatuh dengan menatap pantulan dirinya yang terasa asing didepan sana.
"Astaga nona Wilona mari saya bantu " kata pelayanan dan langsung menggendong Airin menuju kasur,
Airin hanya diam mematung memproses semua informasi yang baru saja memasuki kepalanya saat ini.
apa Tuhan memberikan kesempatan kedua untuk nya, tapi kenapa harus Wilona Etma de Razel tokoh antagonis dalam novel yang sering aku baca berjudul The Emperor love tokoh antagonis yang akhirnya dihukum mati akibat perbuatannya.
Tragisnya tokoh antagonis tersebut meregang nyawa akibat perbuatannya jahatnya kepada tokoh utama wanita yang tidak lain adalah adik tirinya, ditangan tunangannya sendiri yaitu Lukas ert de Morgana putra mahkota kerajaan Atlantas, tokoh antagonis yang bahkan tidak mendapatkan cinta dan kasih sayang dari ayah serta ketiga saudara kandungnya sendiri.
Kenapa harus Wilona, kenapa tidak Viona tokoh utama wanita. Satu harapan Airin sejak terbangun dalam tubuh Wilona menghindari tokoh utama dan meningkatkan kediaman duke dan berusaha untuk tidak pernah berhubungan dengan Duke dan putranya, memulai hidup baru sebagai rakyat bisa itu adalah harapan Airin saat ini
"Ada apa dengan nona kenapa kenapa lutut Anda bisa terluka" tanya seorang pelayan yang baru datang bernama Nana
" Tidak papa tadi wilo terjatuh saat mencoba turun dari kasur" kata airin tersenyum manis pada pelayanan didepannya
"Mari saya obati lukanya nona" kata Nana mengambil alih gendongan ku serta mendudukkan ku di atas kasur, air mata Airin mulai menetes buka karna sakit di kedua kakinya tapi rasa sakit akan kenyataan yang akan dia alami kedepannya. Dia takut ditinggal kan lagi, ia takut akan Kematian ditangan tunangannya dan didepan keluarganya sendiri
"Nona apakah sakit" tanya Nana khawatir pasalnya selama ini Wilona bukan anak akan mudah menangis kalo pun menangis Wilona akan melampiaskan nya dengan melempar barang. Tapi yang dihadapinya sekarang majikannya menangis dalam diamnya dan tidak bertingkah kasar.
"Astaga nona berhentilah menangis" ucap Nana dengan nada khawatir sambil menggosok tangan Wilona dengan lembut
" Nana apa Wilo anak pembawa sial? Karna kelahiran Wilo bunda meninggal !! karna Wilo kalian diasingkan ketempat ini. Wilo bukan nona muda yang baik untuk kalian sering berbuat kasar maaf kan Wilo" katanya masih dengan tangis
" Nona ada apa dengan ada, ini bukan salah nona. Nona Wilona bukan anak pembawa sial ada anak yang baik kami ikut dengan nona bukan karna kami terpaksa ini keinginan kami untuk mengabdi kepada nona" kata Nana sambil menghapus air mata ku dengan lembut
" Nona harus berhenti menangis nona akan tambah cantik jika tidak menangis" lanjut Nana
" Nana bisa kah kamu memelukku " kata Wilo dengan suara parau khas orang yang sedang menangis nana langsung memeluknya dengan penuh kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Lady
General FictionIngatan terakhir Airin tengah berada di kamar karna patah hati saat itu hujan tengah turun dan saat dia terbangun tiba-tiba saja dia menjadi Wilona Etma de Razel seorang putri terbuang yang dibenci ayah seta ketiga saudara kandungnya Hanya satu har...