(36) keputusan

1.1K 137 9
                                    

Seorang gadis dengan pipi yang bengkak  sudut bibirnya terluka masih mencoba tersenyum pada hewan-hewan kontaknya, mengelus bulu mereka dengan sayang sesekali ia membenamkan wajahnya di bulu halus hewan hewan itu.

Puuf

" Wilo kita pergi saja ya, kami tidak sanggup melihatmu seperti ini terus" ujar snow lembut, semenjak snow melahirkan hewan itu makin perhatian dan lembut pada Wilona. Entah ini perasaannya saja atau memang snow memperlakukan dirinyalah seperti menjaga anak-anak serigalanya

"Pergi kemana snow penelitian ku belum membuahkan hasil dan tanaman-tanaman yang aku Budidayakan belum menunjukkan tanda-tanda akan hidup, aku depresi snow, aku juga ingin pergi dari tempat ini usaha ku belum membuahkan hasil sedikit pun. Aku juga tidak bisa pergi karna Duke itu terus memantau pergerakan ku" ujar Wilona sedikit putus asa, ia mulai lelah dan jengah dengan hidup di dunia Novel ini. Awalnya dia merasa dapat melakukan apa saja setalah mengetahui masa depan tokoh dan akhir dari novel ini, namun setelah dia mengalaminya sendiri tidak semudah yang dibayangkan.

"Kenapa kau tidak membuat benda sihir aku dengar-dengar benda sihir mulai dicari terutama sihir teleportasi" ujar Chester dari kesibukannya bermain dengan anak-anak snow, Chester sudah mirip seperti ayah bagi anak-anak itu bahkan tidak jarang dia melihat anak-anak snow tidur dengan Chester

Wilona memeluk Chester penuh sayang "teleportasi ide yang bagus, terima kasih Chester aku menyayangimu" sesekali ia menggigit pipi binatang berbulu hitam itu bahkan tidak jarang dia meremas-remas pipi Chester

" Wilo berhenti. aku memang mengemaskan tapi ini sakit" ujar Chester dengan pipi yang masih di remas gemas Wilona

"Baiklah, aku pergi dulu sampai nanti semua" pamit Wilona

Ditengah jalan Wilona berpapasan dengan Duke dan ketiga putranya, senyum cerah langsung terpancar dari ketiga pemuda itu namun lain dengan Duke. Wajahnya yang tampan nampak suram ketika mata mereka bertemu

Hingga saat ini Wilona masih penasaran apa alasan Duke membenci putri kandungnya? apa alasan sang Duke mengasingkan putrinya jika dia kuat dan berbakat? Bukankah akan berguna jika memiliki anak sepertinya!.

Cantik,pintar, yang paling utama memiliki kekuatan yang besar. Semua ada dalam diri nya apa alasannya di abaikan dan memilih melindungi viona yang lemah dan tampak akan mati jika tergores sedikit saja.

"Salam yang mulia dan para tuan muda, saya permisi" ujar Wilona melewati mereka.

Mereka mungkin orang berpengaruh di kerajaan namun bagi Wilona, mereka tidak lebih dari sekedar sampah. walaupun Kakak- kakak nya sudah di daur ulang, tapi tidak menutup kemungkinan ketika viona datang mereka akan berbuat kasar dan kejam seperti cerita asli.

"Hari ini mereka akan datang aku harap kau menjaga sikap" ujar Duke sinis

"Bukan urusan ku, tapi aku peringatkan jangan melewati batas mu yang mulia Duke, kau mungkin bisa memerintah seluruh Mension ini tapi tidak dengan ku" ujar Wilona tegas

"Ingat aku berhak atas dirimu. Aku ayah mu dan aku berhak mengatur hidup mu" ujar Duke sebelum Wilona ingin beranjak dari koridor

"Ayah yang membuang anaknya, ayah yang menelantarkan anaknya,ayah yang tidak bertanggung jawab serta  suami yang mengkhianati rumah tangg.."

PLAK

"CUKUP WILONA AKU INI AYAH MU DI MANA RASA HORMAT MU" ujar Duke penuh emosi

"Selain kepala keluarga yang tidak berguna Anda ternyata gila hormat juga hahaha.. saya permisi tuan-tuan"

"Wilona tunggu aku belum selesai bicara" ujar Duke masih dengan intonasi yang tinggi

"Ayah apa maksud wilona.. ayah mengkhianati bunda ayah.. ini tidak benar kan" ujar Leon dengan tatapan tidak percaya

"Leon nanti saja.. Wilona lebih membutuhkan kita dibandingkan pengecut ini ayo kita susul wilo" ajak Edward pada ke tiga saudaranya

***

Di taman wilona menangis matanya yang indah tampak memerah, suaranya yang merdu berubah sejak bahkan wajahnya yang cantik kini tampak berantakan.

"Aku leleh gadis itu akan kembali merebut semuanya, hidup yang damai ini akan berakhir"

"Sayang jangan menangis, kami ada untuk mu. Kami menyayangi mu apa pun keputusan mu kami mendukungnya" ujar snow dalam wujud manusia

"Iya wilo apa pun itu Kami selalu ada untuk mu" pelukan Chester panda wilona semakin erat membiarkan gadis kecil itu menangis dalam pelukan mereka.

Dari kejauhan Edward dan adiknya merasa mereka gagal menjadi seorang kakak, semua yang mereka lakukan seolah tidak berarti banyak untuk Wilona. Semua yang mereka lakukan seakan menambah luka baru bagi gadis itu.

Setelah puas menangis Wilona kembali ke kamarnya dia sudah memutuskan untuk pergi dari tempat ini, lebih baik dirinya menderita sekarang dari pada harus mendapatkan perlakuan yang berbeda untuk kedua kalinya.



Halo semuanya maaf karena aku udah jarang up bahkan udah nggak up sejak bulan Januari, aku lagi pemulihan dan mencari inspirasi untuk cerita ini. Aku janji cerita ini pasti bakal tamat kok, walaupun nggak tua kapan.

Aku usahakan untuk sering up masih udh dukung cerita ku yang tidak seberapa ini, maaf atas kesalahan penulisan dan gelarnya

See you next chapter semua bay bay 💞💕💞💕

The Secret Lady Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang