"Razel sudah aku peringatkan untuk menjaga anak mu!! Kenapa kau masih bisa lengah? Lihat jika telat sedikit saja nyawa Wilona pasti pelayang, dasar ayah tidak bertanggung jawab" gerutu Saintess Lucy sementara Duke hanya memutar matanya tanda malas menanggapi ucapan Saintess Lucy" Jadi apa penyebab dia belum sadar,ini sudah tiga jam sejak tabib mengecek kondisinya" tanya Duke razel sedikit khawatir
" Apa baru-baru ini dia membuat kontrak baru atau sesuatu yang berhubungan dengan hewan kontak di sekitarnya" tanya Saintess Lucy, sesekali ia melirik luka-luka di tubuh Wilona. Luka ringan ditubuhnya perlahan-lahan mulai sembuh tapi anehnya cahaya biru tipis berada di luka-luka itu.
"Dia sempat tertusuk pedang darahnya pun bercampur dengan binatang suci, kalau tidak salah darah campuran itu mengenai tiga binatang suci yang baru lahir" jelas Duke razel dapat dilihat wajah itu tampak sangat khawatir
" Darah.. binatang buas.. apa ada bayi bintang yang baru lahir dan terkena darah campuran itu" tanya Saintess Lucy
"Benar, snow binatang suci yang Wilona rawat baru saja melahirkan tepat saat penyerangan terjadi"
"Saya ingat melihatnya, ada kemungkinan bayi bintang suci yang menyebabkan kondisi nona Wilona seperti sekarang" pinta Saintess Lucy, tanpa memberikan jawaban Duke razel langsung membawa Saintess itu menuju sudut kamar Wilona.
Sejak kejadian itu tidak satu orang pun yang memindahkan atau menyentuh anak-anak snow, Bahakan ketika mereka ingin melihat atau menyentuhnya entah tangan mereka yang panas atau snow yang waspada pada lingkungan sekitar. Kejadian itu semakin parah sejak para tabib mengatakan Wilona tidak sadar
Snow dan Chester bahkan tidak pernah meninggalkan sang majikan walaupun hanya sesaat kalaupun mereka keluar akan ada sepuluh prajurit pilihan yang akan menggantikan mereka.
"Dugaan ku bener, Razel jaga baik-baik putrimu. Kedepannya dia tidak akan memiliki kehidupan yang mudah dan kematian selalu menyertai setiap langkahnya, ke tiga hewan ini jangan sampai terpisahkan dari anak mu akan buruk jadinya untuk kondisi Wilona" jeda Saintess Lucy memandang ke arah tiga mahluk mungil yang saling membagi kehangatan itu
" Saran ku. jangan membuat ke salahan yang akhirnya kau sesali, Dia benar-benar cahaya Atlantas seperti kata Olivia. kau beruntung dan juga sial razel dia harapan dan juga penderitaan bagi orang-orang yang mencintai nya. Ahh.. aku hampir lupa kondisinya baik hanya perlu waktu baginya untuk menyesuaikan kekuatan barunya dan berikan sedikit pelatihan khusus untuk mungkin akan berguna aku permisi " lanjut Saintess Lucy tanpa menunggu jawaban Duke razel kemudian meninggalkannya kamar wilona
"Ckckck kedudukan memang tinggi tapi tata Krama nya masih sangat buruk" ujar Duke razel memandang kepergian saintess Lucy
Aku harap kalian bisa menjaganya lebih baik dari pada aku
***
Perlahan mata biru itu mulai terbuka mengerjap perlahan, mata yang sangat cantik untuk gadis normal sepertinya. Mata biru langit yang secerah berlian mata yang lebih bersinar dari ketiga saudaranya itu pandangan pertama yang ia lihat adalah tiga anak serigala yang tengah bermain di kamarnya.Ayah dan ke tiga saudara yang tertidur di sofa, semua ini terasa aneh saat ia sakit terakhir kali hanya ada Leon yang menemaninya sekarang semuanya menunggu dirinya sadar. Tenggorokan nya terasa kering karna tidak ingin menganggu mereka Wilona berusaha mengambil gelas yang berada tidak jauh dari tempat tidur nya
"Sudah bangun, minum lah aku tau kau pasti haus" ujar seorang pria berambut hitam dengan mata ungu yang mempesona
"Terpesona dengan ku wilo" ujar pemuda itu dengan percaya diri nya saat melihat Wilona terus menatap wajahnya dengan tatapan memuja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Lady
General FictionIngatan terakhir Airin tengah berada di kamar karna patah hati saat itu hujan tengah turun dan saat dia terbangun tiba-tiba saja dia menjadi Wilona Etma de Razel seorang putri terbuang yang dibenci ayah seta ketiga saudara kandungnya Hanya satu har...