Sepeninggal Wilona cardis langsung memanggil Rudolf untuk melaporkan kegiatan Wilona yang di mintanya dari para penjaga
" Tuan sejak nona sakit nona hanya menghabiskan waktunya bermain dengan sinsu dan sesekali mempraktekkan kekuatan sihirnya"
"Binatang itu, apa kau yakin demon beat yang ada disekitar Wilona tidak membahayakan kesehatannya"
"Sisnu yang dikontrak nona kira-kira berusia lima puluh tahun dan untuk umur nona demon beat tersebut sudah cukup menghawatirkan terutama jika nona tidak terkontrol"
"Maksudnya sinsu akan lepas kontrol jika Wilona tidak bisa mengkontrol kekuatannya" tanya cardis
"Benar tuan. nona dengan mana yang dapat dikatakan hebat tapi mengingat nona yang masih muda kekuatannya jika tidak dikontrol dengan baik akan menyebabkan bencana terutama dengan adanya sinsu. Tapi ada sisi positif sinsu berada disisi nona, saya membaca jika demon beat sinsu dapat menstabilkan kekuatan mana yang kuat serta sinsu dapat membagi mana dengan nona dan dapat menstabilkan kondisi nona saat ini" jelas Rudolf
"Bagus terus pantau kegiatan Wilona dan tolong siapakah permintaan Wilona" perintah cardis pada Rudolf
Rudolf cukup senang dengan perubahan tuannya tersebut semenjak kepergiannya duchess cardis lebih banyak menghabiskan waktu dengan berkerja.hal itu kadang yang membuatnya khawatir dengan kondisi tuan nya tersebut bahkan ke-tiga putranya juga ikut-ikutan gila kerja. Mereka tidak banyak berbicara dan menghabiskan waktu bersama mereka hanya akan bertemu ketika sarapan dan jika ada kerjaan, sisanya mereka akan sibuk dengan kerjaan masing-masing.
Edward sibuk dengan kepemimpinan nya guna persiapan mengantikan posisi Duke masa depan, Wiliam sibuk dengan melati para prajuritnya di barak, dan Leon sibuk dengan penelitiannya di menara sihir.
Sejak kepergian duchess kempat pria itu lebih memfokuskan kegiatan mereka dengan berkerja, tanpa mengenal waktu dengan kondisi yang seperti ini mengakibatkan mereka tidak dekat satu sama lain tidak seperti ketiak mendiang duchess masih ada.
Ditempat lain Wilona tengah berjalan di taman ditemani ana dan Nana dari kejauhan dapat dilihat seekor anjing menghampiri mereka lebih tepatnya Wilona, melihat Wilona demon beats langsung menerkam Wilona menjilati wajah nya hal itu membuatnya tertawa karena geli dengan aksi makhluk yang kini hampir sepinggangnya
"Chester berhenti ini geli" kata Wilona masih diiringi dengan tawa yang seakan-akan membuat bunga disekitarnya bermekaran, setelah Chester puas bermain dengan Wilona mereka berjalan-jalan dipinggir danau menikmati pemandangan indah yang sudah mampir dua bulan terakhir ini tidak dilihatnya
"Wilo ingin piknik disini bisa kah kalian menyiapkan nya" pinta Wilona sambil memainkan tanaman ditepi danau sesekali Wilona memasukan tangannya kedalam air dengan wajah polosnya
"Baik nona tapi berjanjilah untuk tidak terlalu dekat dengan danau" pinta anna sebelum meninggalkan Wilona dan Chester. Sepeninggal Anna dan Nana Wilona langsung mengubah ekspresinya
"Sekarang hanya tinggal kita berdua jadi kenapa kamu mau menjadikan aku partner bukan kah demon beat sangatlah enggan membuat kontrak dengan manusia" tanya Wilona masih dengan memandangi tubuh danau
"Kami menang enggan untuk memulai sebuah kontrak dengan manusia, tapi kamu berbeda ibumu adalah manusia dengan hati malaikat. Ibumu tidak segan untuk menyelamatkan nyawa ibuku yang saat itu hampir mati ditangan pemburu" Wilona menatap Chester.
Demon beat yang dikatakan tidak pernah berbicara bahkan ketika dikontrak oleh manusia tidak satupun dari mereka yang berbicara hanya Chester mungkin karena dia makhluk dengan mana yang kuat
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Lady
General FictionIngatan terakhir Airin tengah berada di kamar karna patah hati saat itu hujan tengah turun dan saat dia terbangun tiba-tiba saja dia menjadi Wilona Etma de Razel seorang putri terbuang yang dibenci ayah seta ketiga saudara kandungnya Hanya satu har...