(14) pulang

3.9K 492 9
                                    


Bagi sebagian orang hutan lebat terlihat cukup menyeramkan namun bagiku, Hutan adalah tempat yang paling cantik seperti pagi ini. saat matahari pagi Melawati celah-celah pohon, lumut yang ditumbuhi tanaman rambat hingga pemandangan pohon yang terkena sinar mentari terlihat sangat cantik di mata Wilona hingga sebuah suara membuatkan lamunannya

"Nona sudah waktunya berangkat" kata seorang kesatria.

Wilona hanya menggunakan kepala kemudian ia menaiki kereta enggan rasanya untuk pergi dari hutan lebat ini ada rasa nyaman saat berada didalam hutan rasa nyaman yang Sudah lama ia rindukan

"Apa semua binatang suci pemanas seperti ini" gumam Wilona saat melihat serigala putih yang tidak bergerak berubah posisi sejak kemarin tapi gumaman tersebut masih bisa didengar oleh serigala putih yang tengah tertidur

"Siapa yang nona sebut pemalas saya hanya memejamkan mata sebentar" sanggah serigala putih

"Apa kamu tidak ingin makan? Sejak kemarin saya belum melihat mu makan" tanya Wilona

"Saya belum lapar, lebih baik nona tidur perjalanan dari hutan menuju ibukota lumayan jauh ada baiknya nona beristirahat"

Wilona Hanya diam dan memandang pemandangan dari luar kereta pohon dan sawah yang sejak tadi ia lihat sangat cantik dan menarik baginya, dunia asal wilona untuk melihat pemandangan seindah dan secantik ini sangat sulit apalagi untuk melihat pohon-pohon besar yang ditumbuhi tanaman rambat di batangnya sangatlah sulit kalaupun ada itu hanya ada di pinggir jalan dan sudah hampir mati.

" Kenapa nona tidak beristirahat malah melamun" tanya serigala putih

"Aku hanya malas pulang. Di sana tempat yang disebut rumah terasa sangat sepi walupun banyak orang ada ayah dan kakakku disana aku merasa tinggal sendiri" Wilona menghapus air mata yang tampa sadar menetes walaupun ia sudah berusaha untuk menahannya

"Sepi, sunyi para pelayan memperlakukan ku layaknya tamu walau hanya sebagian namun aku merasa perlakuan yang sangat tidak nyaman. Andaikan aku dulu tidak lahir atau andaikan bunda hidup apa semua akan berubah" lanjut Wilona air matanya semakin deras

Serigala putih yang sejak tadi mendengar Wilona mengubah wujudnya menjadi seorang wanita cantik. Sebuah pelukan hangat ia berikan kepada gadis yang terlihat rapuh dihadapannya itu gadis yang telah menyelamatkannya mengusap lembut rambutnya menyalurkan kehangatan yang bias ia berikan.

"Waktu tidak dapat di ubah tapi percayalah bunda mu selalu mengharapkan sesuatu yang terbaik untuk mu. Mungkin saat ini berat tapi percayalah semua akan baik pada akhirnya" lanjutnya masih mengusap pelan rambutnya.

Wilona menangis dalam pelukan serigala putih rasanya seperti pelukan ibunya yang telah meninggal meninggal di kehidupan sebelumnya, Matanya mulai menutup menikmati usapan lembut di kepalanya.

Setelah merasa Wilona mulai tenang serigala kembali merubah wujudnya dan ikut tertidur badannya mengelilingi Wilona Menjaganya seperti seorang ibu yang melindungi anaknya yang tengah tertidur.

***

Kereta berhenti di kediaman Duke, seorang kesatria mengetuk pintu kereta mengharapkan sang nona muda keluar dari sana tidak ada tanda bahwa nona mudanya akan keluar sang kesatria mulai khawatir. Takut bila sangat nona berbuat nekat selama perjalanan atau dalam kondisi berbahaya, kesatria itu sadar bahwa tubuh nona mudanya sangat lah lemah semua dapat terjadi didalam perjalanan pulang menuju kediaman Duke.

Saat dilanda kebingungan antara terus menunggu sang nona muda keluar atau membuka pintu kereta kesatria bernama Kenzo itu dikejutkan dengan suara langkah dari arah belakang, tampak seorang pria dengan armor yang masih melekat di badannya berjalan menuju kearahnya

The Secret Lady Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang