(33) pohon apel

2.4K 298 20
                                    


Suara burung menjadi awal untuk pagi yang cerah ini, semua orang tampak sibuk menyiapkan sarapan pagi. Para pelayan yang hilir mudik di sepanjang koridor kediaman Duke Razel ketengan yang menyenangkan sekaligus aneh, seperti badai yang akan datang suara teriakan pelayanan dari kamar Wilona membuat ketenangan itu lenyap.

"Cari nona kalian sampai ketemu, kalau perlu cari hingga keluar kadipaten temukan dia secepatnya" ujar Duke razel kepada puluhan kesatria dan pelayanan yang di tugaskan untuk mencari wilona, ayahnya pun turut andil mencari gadis kecil itu bersama para pelayan dan kesatria.

Wilona yang baru sembuh menghilang saat pelayan ingin membangunkannya, fikiran buruk menghantui Duke razel dan ketiga putranya. Fikiran akan ditinggalkan selamanya membuat pria berumur itu panik, mencari di setiap sudut kediaman itu bahkan memerintahkan ketiga putranya mencari di luar, mungkin saja gadis yang mereka cari pergi keluar tanpa sepengetahuan mereka.

Sementara gadis yang tengah menghebohkan Kediaman Duke Razel di pagi buta itu, tengah asik memakan apel dari pohonnya duduk di salah satu batang pohon apel yang terdapat di halaman belakang kediaman sang Duke.

"Wilona turun. Kau itu baru sembuh dan tidak pantas seorang putri bangsawan duduk di atas pohon seperti itu, ingat kau itu wanita" teriak chaster dari bawah, sudah sejak tadi serigala itu berteriak-teriak. Seperti biasa majikannya seakan tidak mendengar setiap ucapan yang keluar dari mulutnya

"Ayolah Chester. Aku hanya makan buah dan kau sudah berteriak seperti akan terjadi perang saja, tenang dan berhenti membuat keributan di pagi yang indah ini" ujar Wilona masih memakan buah dengan sangat-sangat santai.

"Tenang bagaimana? Sementara kau masih berada di atas sana bagaimana kalau kau jauh. Jangan karna aku tidak bisa memanjat kau bisa bersikap seperti ini, asal kau tau Wilona apa yang kau lakukan itu berbahaya" serigala itu tampak mulai kesal, sejak melihat Wilona berada di atas pohon Chester sudah beberapa kali mencoba memanjat, dalam wujud manusia dan hasilnya selalu gagal dan makhluk di atas pohon itu terus menertawainya.

"Chester tenang lah ini masih pagi dan kau terus ribut, aku hanya duduk dan memakan apel tidak ada yang bahaya kenapa kau ribut sekali" ujar Wilona masih menikmati buah apel entah yang ke berapa, sebuah suara yang sangat akrab ditelinga Wilona datang dari arah masuk taman

"Apa kau melihat putriku, dia menghilang sejak pagi" tanya sang Duke dengan panik plus wajannya yang sangat amat khawatir

"Putrimu.. sejak kapan kau memiliki putri" sewot Chester, serigala itu sejak tadi sudah jengkel akan pemilik nya apa salahnya melampiaskan amarahnya pada sang Duke yang tidak lain adalah ayahnya.

"Ayo lah berhenti membuatku emosi katakan saja dimana putriku, snow bilang putriku bersama dengan mu wahai demon best Sinsu yang perkasa" ujar Duke Razel di iringi dengan pujian pada kalimat terakhir

Wajah Chester langsung tampak cerah seketika, anak nya begitu bar-bar sementara sang ayah bergitu mengerti dirinya itulah yang di fikrikan Chester sekarang. Serigala hitam yang gila akan pujian itulah Chester seluruh orang di kediaman Duke mengetahui rahasia kecil sang demon best.

" Putri mu ada di atas, tepatnya dimana cari sendiri aku sudah lelah menyuruhnya untuk turun. Itu tugas mu suruh putrimu yang bar-bar itu untuk turun sebelum dia tidak bisa menginjakkan kaki di bumi lagi, KAU DENGAR ITU WILONA CEPAT TURUN AKU SUDAH MUAK MEMBUJUK TERSERAH DIRIMU SAJA. Duke saya permisi" Duke razel cukup tercengang dengan perubahan emosi sang demon best itu terbukti dengan dirinya yang masih mematung di tempatnya tadi

Duke Razel melihat kerah pohon yang sempat Chester teriaki, ketika ia melihat ke atas alangkah terkejutnya dia. Wilona tengah memakan apel dengan santai di dahan pohon yang paling tinggi jika tidak dilihat dengan teliti sosok anaknya itu tidak akan kelihatan,

"Wilona edma de Razel turun, apa yang kau lakukan di atas sana turun sekarang juga. Demi dewa Wilona jika kau tidak turun semua pohon buah di taman ini akan rata dengan tanah, turun sekarang juga" perintah Duke tak terbantahkan.
jantung Duke Razel hampir berhenti ketika melihat putrinya berdiri di sebuah batang yang terlihat cukup rapuh

" Wilona..." Teriak sang Duke membahana bahkan sampai beberapa pelayan dan kesatria mendatangi taman karna mendengar suara sang Duke.

Wilona yang terkejut karena teriakkan sang Duke pun tergelincir dari batang pohon, jika dia terjatuh dan tidak selamat semuanya salah ayah nya. Kenapa pula pria bau tanah itu bertingkah aneh sejak ia sadar beberapa hari yang lalu

.

.

.

Hay aku balik lagi, chapter kali ini lebih pendek dari biasanya aku harap kalian puas dengan cerita kali ini. Kalo kalian masih penasaran sama nasib Wilona tunggu di chapter selanjutnya dan jangan lupa untuk vote dan komen, maaf kalo masih Banyak typo dan salah penulisan.

See you next chapter bay bay 💞 💞

The Secret Lady Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang