Di sebuah barak latihan dua orang pemuda tengah berlatih suara pedang yang tengah beradu menghiasi lapangan hijau para kesatria memperhatikan setiap gerakan kedua pemuda tersebut, setiap gerakan terkesan gagah dan perkasa wajah keduanya telah dipenuhi dengan keringat
"Kak apa menurutmu Wilona tidak sedikit aneh?" Tanya Leon masih mengayunkan pedangnya kerah Edward
" Kenapa kau bilang dia aneh"
"Bagaimana tidak aneh, Wilona baru berumur tujuh tahun tapi dia sudah bisa membaca dan beberapa kali aku melihatnya tengah membaca buku strategis perang dan administrasi negara apa itu tidak aneh" jelas Leon
"Memang sedikit aneh ditambah lagi hewan kontrak yang dimilikinya itu bukan jenis hewan kontrak yang bisa dimiliki anak umur tujuh tahun" Edward mulai menyerang Leon dengan serius
"Kau benar kak pertama kali aku melihatnya dipenuhi cahaya waktu itu, aku berfikir tubuh kecilnya itu akan ancur karna dilahap demon beat tapi aku nggak menyangka bunda hadir ditubuhnya bahkan menyuruh kita untuk menjaganya benar-benar merepotkan" ujar Leon dengan gerakan yang cukup mematikan
"Tapi jika difikirkan ucapan bunda dan Wilona ada benarnya" Edward mulai membalas serangan Leon menusuk dan menebas beberapa bagian tubuh yang lengah tanpa pengawasan Leon
"Apa maksudmu dengan ada benarnya" kata Leon masih berusaha menghindari serangan Edward
"Bukankah kita egois, kita menyalahkan wilona atas meninggalnya bunda kita bahkan nggak pernah memikirkan perasaan Wilona. Sejak kecil bunda selalu ada untuk kita bunda pernah merawat mu selama satu tahun sementara Wilona belum pernah merasakan pelukan dan kasih sayang bunda bukannya kita egois"
"Aku rasa itu memang salahnya kenapa dia harus lahir"
"Bukankah dulu saat bunda mengandung Wilona kita sangat senang bahkan kamu yang berniat memberikan nama dan lagi dia nggak pernah meminta untuk dilahirkan, seandainya memang Wilona dibenci dan menjadi penyebab meninggalnya bunda ayah pasti akan langsung membunuhnya bahkan saat Wilona lahir seluruh pelayan dan pengawal dibantai habis ayah. Kenapa bukan Wilona pasti ada alasan dibalik sikap ayah saat itu bahkan saat Wiliam ingin membunuhnya ayah menahannya bahkan menghukum Wiliam"
Saat pedang yang Edward hendak menyerang Leon bayangan hitam langsung menerkam mereka, demon beat sinsu langsung menyerangnya meskipun tidak mengunakan kekuatannya yang besar serangan mendadaknya dapat membuat Edward dan Leon bersiaga akan serangan mahluk itu lagi.
Bukannya menyerang makhluk itu malah mengambil pedang yang digunakan Leon dan membawa kabur pedang tersebut kearah danau "Apa-apaan makhluk itu kakak ayok kita kejar dan rebut kembali pedang kita setelah itu kita musnahkan demon beat itu" kata Leon
Leon dan Edward langsung mengejar sinsu di perjalanan mengejar sinsu mereka melihat Duke cardis dan Wiliam berlari kearah danau, saat mendekati danau mereka melihat sekumpulan pelayanan dan pengawal yang tengah mengelilingi danau termasuk sinsu yang terus mengongong ke arah danau seakan sesuatu yang buruk tengah terjadi.
Di sana terlihat seorang pria yang tengah menggendong seorang gadis dengan rambut pirang terkulai lemas wajahnya pucat Chester yang melihat gadis itu lemas langsung mengongong dan mengelilingi pemuda yang tengah menggendong gadis itu
"Apa kerja kalian bagaimana nona Wilona sampai tengelam dan kamu kamu pengawal Wilona bagaimana bisa lengah saya menugaskan kamu menjaganya bukan membuat nya mati tenggelam" ujar cardis penuh amarah
"Maafkan saya" kata kesatria bayangan Wilona saat Wilona di turunkan Chester langsung merebahkan kepalanya diatas tubuh Wilona cahaya hijau dan biru langsung menyelubungi Wilona namun belum ada tanda Wilona akan sadar lolongan Chester seakan-akan menandakan bahwa ia akan kehilangan majikannya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Lady
General FictionIngatan terakhir Airin tengah berada di kamar karna patah hati saat itu hujan tengah turun dan saat dia terbangun tiba-tiba saja dia menjadi Wilona Etma de Razel seorang putri terbuang yang dibenci ayah seta ketiga saudara kandungnya Hanya satu har...