Dari foto diatas kita tahu jika Nini sudah cemburuan dan Roje udah jadi buaya sejak pre-debut.
Gapapa sih seneng aja liat muka Jealous Jennie pas Hubby dirangkul yg lain:)
BTW yang tengah namanya siapa?
Nah loh mulai banyak omong.
Suasana pagi ini terasa sangat berbeda, tidak ada lagi protes dan perdebatan, semuanya duduk rapi di meja makan.
Hari terakhir memang selalu menyedihkan, terutama untuk Chaeyoung. Entah apa yang membuat Chaeyoung sedih. Apa karna Jennie tak tinggal lagi dengannya atau karna Jennie tak lagi bisa berdebat dengannya.
Chaeyoung menatap Jennie disampingnya, dia pasti akan merindukan Jennie, Dalam artian lain. Dia pasti akan rindu berdebat jika sudah di Seoul nanti.
"Ck!"
"Kau kenapa?" tanya Jennie.
Chaeyoung menggeleng. "Tidak ada. Kau sudah membereskan koper mu? Perlu ku bantu?"
Jennie menggeleng. "Aku sudah melakukan semuanya. Tenang saja"
Chaeyoung mengangguk. Entah kenapa ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Tak berselang lama agensi menelfon Chaeyoung memberi tahu jika Mobil Jemputan Jennie akan datang sebentar lagi.
"Sebentar lagi mobil datang" ucap Chaeyoung.
Jennie menatap Chaeyoung lama. Entah kenapa dia merasa berat meninggalkan Jeju, terutama rumah Chaeyoung. Jennie mengangguk dan pergi bersiap-siap. Chaeyoung menghela nafasnya lalu bersandar di kursi.
"Wae? Kau berat dia tinggalkan hmm?" tanya Ryujin.
"Apa? Tidak"
"Yang benar? Oh ayolah, kau sudah terbiasa dengan kehadirannya bukan? Kau mulai menyukainya"
"MANA ADA"
"Ih kok ngamok. Sudah tenanglah. Lagipula kalian satu agensi, pasti akan bertemu lagi lain waktu hmm?" ucap Ryujin.
"Ish kau banyak Hmm gak mau gak suka gelay. Lagipula meskipun nanti kita bertemu lagi... Rasanya tidak akan sama" desis Chaeyoung di kalimat akhir.
Tak lama mobil jemputan datang. Keluarlah Jisoo dengan wajah khawatir nya. "Wahh pedesaan yang Ashri. Cocok untuk mencuci otak disini hmm. Wahh ada babi" ucap Jisoo saat melihat kandang babi.
"Yak! Jendeuki!" Jisoo berlari lalu memperhatikan Idolnya. "Bagaimana? Ada yang luka? Kau tidur dengan nyaman? Makan dengan teratur kan?"
Jennie mengangguk dan keluarlah Chaeyoung yang menopang tubuhnya pada pintu. "Tenang saja Eonnie, aku memberi dia makan dan olahraga yang cukup"
Jisoo membulatkan matanya. "Gila Good! Kau benar benar tinggal dengan Chaeyoung?" bisik Jisoo.
Jennie mengangguk. "Seperti yang kau lihat"
"Hmm baiklah. Kamsahabnida tuan dan Nyonya Park sudah mengizinkanku menginap disini. Aku sungguh berterima kasih pada kalian" ucap Jennie menunduk pada keluarga Chaeyoung.
Chaeyoung tersenyum tipis nyaris tak terlihat. Dia mengangguk lalu pergi masuk kedalam begitu saja. Entah kenapa berat sekali rasanya. Padahal di Seoul mereka satu agensi, ada banyak cara agar mereka bisa bertemu lagi disana nanti.
Jennie tersenyum melihat kepergian Chaeyoung lalu pergi menuju mobilnya setelah berpamitan. Jisoo tersenyum lalu sedikit menunduk hormat pada Seungri dan Shinhye hingga mobil Jennie sudah tak lagi terlihat.
Shinhye mengintip kamar Chaeyoung, terlihat sang pemilik kamar yang sedang menatap keluar sambil memeluk bantal yang belakangan Jennie pakai.
"Nah kan galau. Pasti dia sudah menyukai Nona Kim" ucap Ryujin.
"Mungkin iya."
Chaeyoung menatap keluar jendela, ahh kenapa rasanya cepat sekali? Kenapa dia tidak rela begini? Kebersamaannya bersama Jennie belakangan membuat hidupnya ada yang kosong saat dia pergi tadi.
Chaeyoung menempelkan tangannya ke jendela lalu menutup matanya. "HAAAAA BERUANGGG"
Sedangkan ditempat lain Jennie juga sedang menatap keluar. Langit sedang cerah, biru bersih tanpa awan mengingatkannya pada waktu mencuci bersama Chaeyoung. Dia menempelkan tangannya pada kaca mobil. "Tupai" desisnya.
Mereka kembali ke Seoul. Jennie kembali mebdapat fasilitasnya, hidup mewah berbanding terbalik dengan kegiatannya saat di Jeju.
Jennie menatap makanan mewah didepannya. Dia rindu masakan Shinhye, tidak mungkin kan jika dia datang kesana hanya untuk menumpang makan.
Akhirnya dia mempelajari masakan Shinhye. Sekarang dia sedang tidak ada pekerjaan, hanya menghabiskan waktu di apartemen mewahnya seorang diri. Jisoo? Dia sedang keluar.
Ahh orang yang menghilang di beberapa bab terakhir. Lisa? Dia sedang butuh ketenangan fikiran setelah putus dengan kekasihnya.
"Jika Lisa tau ke ashri an Jeju, mungkin dia harus kesana untuk cuci otak" gumam Jennie mengingat semuanya.
~~~
Setelah satu bulan di Jeju, Chaeyoung kembali menjadi Seorang Roseanne sang penyanyi multi talenta. Dia pergi ke agensi untuk beberapa hal.
Dia memasuki ruangan YG.
"Sajangnim"
"Ahh kau sudah pulang" ucap YG tersenyum pada Chaeyoung membuatnya bergidik ngeri.
"Jadi... Apa yang bisa aku lakukan? Aku sudah membuat vlog dan beberapa hal lainnya."
YG mengangguk. "Ah iya, kau mengingatkan aku kepada rencanaku"
Chaeyoung mengernyit. "Rencana apa?"
"Come back mu"
Chaeyoung terkejut. "What? Come back? Bukankah dua bulan lalu aku baru saja Comeback?"
"Iya benar... Tapi kau kan sedang naik daun, jika tidak rajin Comeback fans mu kecewa. Oh ya dan jangan lupa, kau belum menetapkan nama fandom mu."
"Hahh baiklah. Akan aku fikirkan nanti."
YG mengangguk. "Hanya itu. Kau bisa kembali."
Chaeyoung mengangguk lalu sedikit membungkuk pada YG sebelum keluar ruangan. Dia keluar dan berniat kembali ke Apartemennya hingga dia menatap seorang Yeoja yang berjalan tepat didepannya.
Kaca mata hitam yang menjadi curi khas keangkuhannya bertengger manis di hidungnya. Keduanya bertemu untuk sepersekian detik, yeoja itu melewatinya begitu saja.
Chaeyoung berbalik menatapnya yang semakin jauh.
"Sudah kubilang saat disini semuanya akan terasa sangat berbeda" gumam Chaeyoung lalu kembali melangkahlan kakinya.
Jennie berbalik laku mengembungkan pioinya kesal. "Ish kenapa kau tidak menyapa ku Tupai!" gerutunya.
Pesan moral bab ini:
"Jauh rindu, dekat berantem mulu:v"Chae-nnie
Author nya come back. Dikit sih males ngetik. Tp gpp lah.
Readers merindu, kuyakin kau tahu~
KAMU SEDANG MEMBACA
Multitalent Vs Multi Kontroversi
General FictionANDA SUDAH MELIHAT CERITA INI, BACA SEKARANG ATAU JADI JODOH AKU:) Si Tupai itu multi talenta, si Beruang galak itu multi kontroversi, dan mereka terpaksa melalui hari hari bersama diselingi banyak pertengkaran dan perdebatan gemoy.