...............
...............
...............
...............
.
.
.
*Minggu
Bakal ada yang hot!
Waktu menunjukkan jam 11:25. Semua tenda jadi. alat dapur, dan tempat tidur sudah lengkap.
Awan hitam kini tiba-tiba, menghadang Matahari tuk bersinar.
Aku berlari ke tenda siswa. beri tahu, kalo kayaknya hari ini bakal turun hujan, jadi bapak harap tidak ada yang boleh main hujan. Dan tidak boleh sembarang beli jajanan, Apapun alasannya itu.
Ok...?
Semua siswa menjawab iya pak!
.
.
.
.
Jam menunjukkan 18:00,
Siswa siswi semua sudah mandi dan bersiap-bersiap waktu Adzan Magrib.
Ingat ya nak, semua diharuskan mengikuti shalat, karena disitu ada poin-poin yang kalian dpatkan nanti.
Begituku kataku pada suswa.
15 menit berlalu, Adzan Magrib telah berkumandang anak-anak berlarian ke Masjid. Kepsek dan aku mendampingi siswa.
.
.
.
Pukul, 20:00,
Aku menuju tenda siswa, menanyakan masalah sudah makan atau belum. Ketika kulihat di dalam tenda, ada beberapa orang tua siswa datang berkunjung. Dan memasak buat anaknya..
Kemana guru lainnya, apa sudah pulang? Gumamku
Akupun berjalan hampir mengelilingi lapangan, kulihat banyak guru-guru yang tiba-tiba reunian. Kepsek dimana ya, jangan-jangan ehmm... Ehmm.. Sama teman kepseknya. Fikiran jorok mulai merasakuki ku.
Tiba-tiba hp berdering, kuambil dari saku sweaterku. Tertulis di layar kaca My Wife (belum nikah tapi udah manggil istri).
*Assalamualaikum, calon imamku.
*hussttt... Gak malu di dengar orang?
*Bukannya jawab salam, malah marah-marah.
*Waalaikumsalam... Istriku.
*Ayah... Kamu dimana, sudah makan belum.
"Kami udah panggil ayah ibu layaknya udah berkeluarga"
*(walau sudah makan tapi aku bilang belum) karena dari kejauhan kulihat ada datang menghampiri ku
*saya di tenda yah, katanya siswamu, ayah tadi jalan-jalan.
"dia gak malu lagi manggil ayah padaku, walaupun siswa dengar dia. Toh sudah lama pacaran, seringkali aku ajak ke sekolah. Tiap ada ada acara makan-mqkan disekolahan.
*ia mau cari istri,.
*hikss... Hikss... 😭
*bercanda sayangku, kataku mulai merayu.
*Ayah dimana?
*Panggilan aku off kan.
Kulihat dia terus coba hubungi aku. Tapi aku reject terus panggilan nya.
Diapun masuk tenda guru, di dalam ada kepsek, dan teman guru lainnya. Mereka sudah tau kalo aku pacaran sama mysha sudah lama. Sebenarnya aku juga sudah di dalam tenda, karena cahaya remang-remang, mysha tidak melihatku.
*oh ini calon menantu om yah?
Maklum kepsek baru pindahan disekolahku, jadi baru kali ini dia ketemu langsung dengan calon istriku. Cantik. Kata kepsekku
*Iya om. Hmm.. Abi dimana om?
*tadi keluar awasi siswa katanya, kamu tunggu disini saja
*oh iya om. Kata mysha
.
.
.
Setelah 15
Aku lama nunggu di samping tenda, ku coba BBM dia, begini isinya
*sudah betah didalam dengan bapak-bapak kah., keluar dong sayang.
Aku di samping tenda.
Mysha pun langsung keluar, dia panggil aku, dan tiba-tiba aku meluk dari belakang.
Yehh... Malah nangis..
Sudah ahhh malu diliat orang.
Kubalik tubuhnya, ku hadapkan wajahku, dengan wajahnya. Kupeluk lagi. Sudah jangan nangis lagi, kulap air matanya pake kain bajuku, kainnya lembut agak lembut.
.
.
Sayang.. Tadi sebenarnya aku sudah sudah mau masuk tenda lewat belakang, tapi kuliat banyak teman guru dn kepsek didalam. Gak enak diliatnya. Aku cuma niat aja mau buat kamu gelisah memikirkan aku.
Kucium keningnya dan mengelap air matanya lagi yang sempat mengalir.,
Dia berbisik di telingaku, sayang aku rindu. Aku juga sayangku, kataku. Karena hampir seminggu gak ketemu. Sibuk ngurus apotiknya dan mengurus S1nya.
.
.
.
Pukul 22:10.
Mysha pamit pulang, dan kulihat di sekeliling lapangan, anak-anak yang kejar-kejaran sepertinya mulai masuk tenda. Sudah waktunya istirahat, karena besok banyak kegiatan yang harus diikuti siswa. Orang tua siswapun semua sudah pulang, aku masuk tenda siswa, ku cek satu persatu. Di tenda 3 masih ada anak yang belum tidur.
Ehh.. Ehh.. Kenapa belum tidur, besok itu pembukaan, tidak ada yang boleh telat bangun. Karena pagi-pagi di adakan upacara. Mereka bergegas tidur,.
23:00, malam makin sepih. Kulihat dari kejauhan yang bercerita kakak pembina siswa-siswi ku.
.
.
