13 Masih Bersama Pak Ahmad

6.9K 101 0
                                    

================================
================================
.
.
.
Aku: ahh siapa yang gombal?
Pak Ahmad; hahahaa.... Kamu lah dek. Jago ya merayu, saya saja langsung jatuh hati dan bisa tersenyum.
Benakku, jatuh di dalam hatiku saja pak. Pak Ahmad bertanya
*dari tadi bapak yang cerita, sekarang gantian. Adek namanya siapa sih, atau bapak panggil aja si raja Gombal.. Hahahaa..
*aku cuma senyum aja,.
*yang tadi datang itu istri kamu yah
*hehee belum nikah pak.
*ahh saya tidak percaya!!! Tadi kudengar waktu telponan sama kamu, panggil ayah ibu.
*hhh... Haruskah aku bawa kartu keluarga sama bapak? Aku masih sama orang tua, mysha dia baru menyelesaikan S1nya, setelah itu baru ada niat nikah.
*Terus....
*terus... Aku potong bicara nya, jangan terus-terus pak, nanti aku nabrak ke hatinya bapak. Hehee
*maksud saya begini lo, kalo kamu lagi pengen (xxxxxx), harus cari lonte atau cewek lain.?
*karena sudah larut malam, suara agak kecil. Aku menghampiri dan dekat. Maaf pak, aku dekat soalnya gak bisa terlalu ribut. Ya kalo mau tinggal dikocok saja pak, kalo udah keluar, pastilah loyo lagi. Tapi kalo dekat aku suruh isap kontolku saja pak. Karena mulai akrab, sampai kedalam-dalam di cerita juga.
*hah...!!? Semenjak saya sama ibunya anak-anak atau orang lain belum pernah diisap punyaku dek. Istri saya mualaf, dan taat agama, oranya religius.
*aku senyum lagi, serius pak? Merasa heran
*ia, mau berapa rius atau ruas.
*bapak harus coba itu, pasti enak. Kulirik didalam CD putihnya sepertinya ada gundukan mulai membesar. Pasti bapak akan ketagihan. Hehee
*masa sih..? Pengen coba tapi sama siapa ya. Hhh
*bapak mau coba, aku mulai beranikan diri.
*kalo ada yang siap, ok saya siap saja.
*kontolnya mulai tegang, dan di sarungku juga sudah meronta-ronta, rasanya ingin main pedang-pedang dengan kontol pak ahmad. Bapak belum ngantuk kataku
*ngantuk sih, tapi bagaimana mau tidur sedang dibawa malah bangun.
*shittt... Mulai mancing nih orang, kuperkosa baru tau rasa. Benakku
Bapak tiduran gih, nanti pembina pramuka lewat kita dilihat,.
*temani bapak ke wc dulu, mau kencing dan sikat gigi.
*ini sarung pak, dipake dulu biar tidak susah pake celana lagi. Kataku
Dia mulai pake sarung dan Kulihat dia buka CDnya, kulihat di CDnya seperti precum ada yang keluar, tampak basah.
.
.
Next

Perkemahan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang