7 Bersama Para Hasan

10K 127 0
                                    

================================
================================
.
.
Waktu berlalu begitu cepat, anak-anak juga tak ada yang meninggalkan lokasi. Karena mereka didampingi oleh kakaknya.
Pukul 16:00

*Pak Abi.. Tempat mandi disini ada yang sepihkah, yang tidak ramai supaya tidak antrian.?
"ada pak tapi di sungai. Hehee
Airnya dingin dan sejuk. Disana juga bebas, banyak pepehonan yang melindungi kita kalo bapak mau telanjang. Hehee
*ayo ahh mandi, keburu sore.

Kamipun pergi, kulihat dia hanya gunakan handuk. Hmm atau mungkin dia gak pake CD. Cari tempat sepih biar bebas telanjang. Katanya
Telanjang? Wow moment ini yang ku tunggu-tunggu
Ku tunjukkan tempat. Disana saja pak, disana banyak rumput liar yang bisa menutupi pandangan orang. Rumputnya tinggi dan banyak pepohonan
Kami sudah sampai, aku mandi memakai Boxer.

Telanjang saja, apa kamu takut saya liat kontolmu? Hhh
Santai saja, kita sama-sama laki-laki. Bapak punya kontol, kamu juga pasti punya.
Aku malu, kontolku kecil pak. Kataku
Aku masih gunakan boxer, tapi dia telanjang, Kuperhatikan pinggul, dan pantatnya yang montok putih, dari paha di tumbui bulu panjang tapi halus. Benakku, ya mungkin sudah biasa kalii dia mandi bugil disungai. Aku belaga cuek, tapi dihati ingin kuperkosa dirimu pak. Kontolku mulai hidup

7 menit kami mandi, sini bapak gosok belakangmu tapi nanti gantian.
Aku manut aja, kurasakan tangannya yang kasar memegang belakangku. Sial aku mulai terangsang.
Dia gosok badanku, katanya angkat tanganmu aku manut aja. Kurasa tubuhnya nempel dibelakang ku. Mungkin dia sengaja naik turunkan badannya menghosok badanku, biar kontolnya bisa digesek-gesek di pantatku. Kurasakan sekali seperti ada benda tumpul yang menusuk-nusuk di pantatku. Boxermu dibuka saja biar bapak bisa gosok bagian paha samapai kakimu.
Tangannya buka boxerku, dan Kurasa dia nempel di belakangku lagi. Kurasa ada yang mengganjal belakang ku, benda iti kurasa semakin keras dan besar. Aku cuma diam saja. Sebenarnya kontolku udah tegang banget. Tapi aku malu mengatakan itu. Aku masih jaga privasi. Takutnya aku salah orang, jangan sampai dia normal, bukan biseksual kaya aku. Dia gosok bagian pahaku dan sesekali masuk di area sensitif ku. Mungkin dia sengaja masukkan jarinya dekat lubangku Aahhh... Karena nikmati kurasa, suaraku keluar sendiri.

*Kenapa, sakit ya dek?
"Malah saya keenakan pak. Hehe
*Sekarang gantian
"oh iya pak.
Kedua tangan ku, masih menutup kontolku yang tegang. Dia maju di depanku, aku mulai menggosok sabun di belakang nya. Aku sedikit menjuah, biar kontolku tidak menyentuh belakangnya. Setelah semuanya ku sabuni.

Oh iya bi.. Sabun sini sebentar. Aku melangkah sekali, ku berikan sabun, ini pak kataku.
Tiba-tiba tangan kanan nya memegang tanganku, dan menarikku sampai tubuhku nempel di belakang nya.
Sialll... Kontolku, yang dari tadi kujaga akhirnya menyentuh belakangnya.
Maaf pak, tadi waktu bapak menyentuh daerah pahaku, ntah kenapa kontolku mulai hidup. Kataku
.
.

Sudah, lakuin semaumu. Katanya
Ma...mau apa pak?
Sudah... Bapak tau kok!
Maksud bapak, apa...? (masih bingung).
Sejak tadi pagi, bapak perhatikan, adek selalu melirik pantat dan kontol bapak iyakan.?
Ah bapak bisa aja..
Jangan bohong dek... 2 minggu yang lalu, saya liat adek menusuk pak Imran. Iyakan?
(Hmmp kok bisa tau, gumamku.)
Hmmp...bapak salah orang kali, masih membela diri.
Alaa... Jangan bohong dek.
.
.
Tangan kiri memegang tangan kiriku lagi. Dan dia menggoyang pinggulnya. Digesek-gesek kontolku. Kontolku semakin tegang.
Tuh nyatanya baru begini, adek sudah tegang. Dia oles sabun ke batangku, dia memegang batangku. Wow... Panjang sekali kontolmu dek,
Aku cuma diam.
.
.
Next

Perkemahan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang