16 Part 2 With Mr Ahmad

6.7K 99 0
                                    

================================
================================
.
.
Kami bersih-bersih dan kembali ke tenda. Kami bertemu 2 kakak pembina, dari mana pak. Katanya
Ini dek tidak tau kenapa, kami janjian mau buang air besar. Jadi lebih baik di sungai saja. Saya lanjut dulu dek. Kataku.
Oh iya pak, kuperhatikan pembina itu kayaknya romantis dua pasang pria, ntahlah sahabat atau sama seperti ku.
.
.
Tiba di tenda, kulihat jam 01:25.
Pak Ahmad tidur gih, jam tidurku sepertinya sudah lewat, nanti kalo ngantuk aku nyusul.
*Pak Ahmad; eh dek.. Sejak kapan kamu seperti ini orangnya
*Hmm.. Belum lama ini, tapi tidak tau kenapa.. Aku lebih menikmati seperti ini.
*Enak juga ya, waktu adek masukkan anuku ke mulut adek, hangat, nikmat, enak,... Kufikir itu jorok, tapi saya liat adek lebih menikmati.
*hati-hati, ntar jatuh cinta dengan sesama jenis. Hehee
*sepertinya begitu dek.
*maksudnya, bapak mulai suka dengan sesama pria?
*iya kalo sekedar ingin tusuk. Sakit gak waktu anuku masuk disitu, (menunjuk dengan bibir)
Karena aku berdekatan, aku bilang lagi, dimanaku???
Dia menunjuk dengan bibir lagi, kupegang kepalanya, dan kulumat bibirnya, dia respon baik. Gantian lidah kami di dalam, bahkan liur yang dia berikan kutelan.
Akibat ciuman begitu panjang, kontolku mulai tegang. Perlahan sarungku kubuka, kupegang tangannya untuk memegang kontolku. Dia nurut aja, akupun memegang kontolnya, ku balik badanku posisi 69. Ayo pak isap punyaku, sepertinya masih gak mau, kumulai isap kontolnya. Kumainkan biar makin horny, tidak lama ku kulum, akhirnya dia beranikan aja, walau dia mungkin masih jijik.
Pelan ngomong, panjang dan besar sekali punyamu.
Hehee aku cuma senyum, kepalanya aja pak kalo gak muat.
Kulanjutkan masuk di bawa lubangnya, aroma jorok tapi menggoda itu, membuatku makin bringas menjilat. Aaahhh... Uhhh... Yesss ouuhhh suara dari mulutnya kudengar.
Kontolku sering nyangkut di giginya, pelan aja pak, jangan sampai kena gigi, sakit. Hee
.
.
Next

Perkemahan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang