Sesuai permintaan Nolan, Claire keluar rumah di sore hari dan ia keluar dengan menggunakan mobil Celine, tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya. Dengan perasaan tidak ikhlas, Claire melajukan mobilnya menuju sebuah alamat untuk bertemu dengan seseorang yang pernah dihajar oleh Nolan.
Claire terkejut lalu menghela napas sambil menyentuh dadanya karena Nolan baru saja muncul dan duduk di sebelahnya, Claire yang kesal pada laki-laki itu tidak ingin bersuara dan sadar jika Nolan terus memperhatikannya.
"Gue minta maaf."
Claire hanya tertawa kecil.
"Gak seharusnya gue ngancem lo kayak tadi. Gue cuma takut kalo lo gak sempet selesain tugas lo."
Claire berhenti melajukan mobil dan melihat notes ponselnya untuk memastikan jika ia tidak salah alamat, "Roy, dihajar cuma karena gak sengaja tumpahin minuman ke seragam." Claire membacakan sedikit isi dari catatan yang tentunya semua isinya dari Nolan.
Claire menatap Nolan, "emang lo pantesnya mati sih." Lalu Claire keluar dari mobil karena ia sudah sampai.
Claire melangkahkan kaki mendekati rumah berlantai dua yang terlihat biasa saja, Claire berhenti di depan gerbang rumah itu dan memperhatikan ke dalam. Melihat ada sebuah bel rumah, Claire menekannya sampai beberapa kali dan tidak ada seorang pun yang keluar dari sana.
"Cari siapa ya, Dek?"
Claire menoleh dan mendapati seorang ibu-ibu berjalan mendekatinya, "mau cari Roy, Bu. Ibu tetangganya?"
"Iya, saya tetangga rumah ini. Temen Roy?"
Claire mengangguk.
"Sebenernya rumah ini kosong, udah seminggu gak ada yang pulang ke rumah ini."
Claire sedikit melirik Nolan yang berdiri di depan mobilnya lalu kembali menatap sang tetangga, "pindah rumah ya, Bu?"
"Katanya sih gitu, pindah rumah karena keluarga lagi malu."
Claire sedikit menaikkan alis, "malu?"
Wanita itu melirik ke kanan dan kiri lalu mendekatkan bibirnya ke kuping Claire, "Roy lagi di RSJ, rumah sakit jiwa. Katanya kejiwaannya terganggu."
Claire membulatkan mata dan seketika rasa kesalnya bertambah pada Nolan, apa mungkin Roy masuk RSJ karena ulah Nolan?
"Ibu tau RSJ mana?"
Wanita itu mengangguk dan langsung memberitahu Claire alamat rumah sakit jiwa di mana Roy berada.
-Claire-
"Permisi, Mbak."
Seorang perawat itu langsung menoleh dan menatap Claire.
"Saya mau jenguk Roy boleh?"
"Oh, Roy? Kamu siapanya Roy?"
"Saya temen sekolah Roy, sebelumnya saya sempet ke rumah Roy tapi saya baru dapet kabar kalo Roy ada di sini."
Perawat itu mengangguk, "boleh. Tapi kalau Roy keliatan gak suka, males ngomong, jangan mbak paksa, ya."
Claire mengangguk sambil tersenyum.
"Mari ikut saya." Perawat itu berjalan lebih dulu dan Claire langsung mengikutinya
Claire melambatkan langkahnya ketika perawat yang ada bersamanya tadi membawa seorang laki-laki yang sedikit memberontak dan itu membuat Claire takut.
"Silakan, Mbak. Saya tetap di sini untuk berjaga-jaga." Kata sang perawat setelah mendudukkan Roy di kursi.
Claire tersenyum dan duduk sedikit menjauh dari Roy, Claire memperhatikan Roy yang tampak gelisah sambil sesekali meracau tidak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Claire [COMPLETED]
FantasySejak bertemu dengan dia, hidup Claire menjadi tidak tenang karena terus diganggu. Dan parahnya tidak ada yang bisa menolong Claire, hanya Claire sendiri lah yang dapat menolong dirinya sendiri.