"Kenapa sih lo selalu bawa gue ke apartemen lo? Kenapa kita gak di rumah lo aja? Jangan bilang biar lo bisa macem-macem sama gue?"
"Emang lo mau gue macem-macemin?"
"Enggak lah!"
"Ya udah, gimana caranya gue macem-macem sama lo sedangkan lo nya gak mau."
Claire duduk di sofa, "kali aja lo paksa gue. Cowok kalo udah lagi nafsu apapun bisa dilakuin, 'kan?"
"Lo terlalu overthinking ternyata ya." Kata Nolan sambil berjalan masuk ke kamar.
"Semenjak pacaran sama lo gue jadi overthinking, mana lo mesum banget, punya video begituan, gambar begituan. Gue was-was dong. Lagian hari minggu begini bukannya ajak gue ke mall, ke tempat romantis, lo malah ajak ke apart lo."
"Katanya lo pinter?"
Claire tersenyum bangga, "yes!"
Nolan meletak beberapa buku di meja.
"Maksud lo apaan?" Tanya Claire sambil memperhatikan buku-buku yang baru saja Nolan taruh.
Nolan tersenyum dan duduk di sebelah Claire sambil bergelayut manja, "kerjain dong."
"Wah, sial. Makin yakin gue lo mau pacaran sama gue karena cuma mau manfaatin gue."
"Ya ampun, enggak. Kali ini aja, besok-besok gak lagi."
"Lo anak kelas dua belas minta gue yang anak kelas sebelas untuk kerjain tugas lo?" Claire mengambil buku Nolan.
"Lo pinter, pasti lo bisa."
"Ya tugas lo yang mana, Bambang? Ya kali gue lagi yang nyari sendiri."
Nolan langsung membuka lembar halaman bukunya, "cuma sampe tiga aja."
"Iya cuma sampe tiga, tapi beranak cucu." Claire beralih duduk di karpet dan mulai memperhatikan tugas Nolan.
Nolan pergi ke dapur untuk mengambil cemilan dan minuman untuk Claire. "Semangat! Gue tinggal bentar ya."
Claire sedikit terkejut ketika Nolan mencium pipinya lalu tersenyum karena hatinya terasa seperti ditumbuhi oleh bunga-bunga yang sedang bermekaran.
-Claire-
Claire menghela napas panjang karena ia berhasil mengerjakan tugas Nolan, Claire menoleh ke sekitar karena ia tidak menemui keberadaan Nolan.
Claire bangkit berdiri dan pergi ke dapur untuk mengambil minum dan di dapur Nolan juga tidak ada, "ke mana sih tuh orang."
Claire pergi ke dekat pintu sambil memegang segelas air putih dan di sana masih ada sepatu Nolan yang menandakan bahwa Nolan tidak pergi ke mana-mana. Claire pun pergi ke kamar Nolan dan ternyata laki-laki itu ada di sana.
"Bentar doang apaan, sampe tidur gini." Claire meletak gelasnya di nakas dan mengecek keadaan langit yang berubah gelap di mana sepertinya hujan akan turun sebentar lagi.
Claire duduk di tepi tempat tidur sambil memperhatikan wajah Nolan, Nolan sendiri tidur dengan posisi terlungkup dan shirtless.
"Eh-eh! Apaan sih!" Seru Claire karena tiba-tiba saja Nolan menariknya hingga Claire berbaring di tempat tidur, di sebelah Nolan.
"Nolan! Ih! Risih ah!" Claire berusaha menjauhkan tangan Nolan yang melingkari perutnya.
"Gini aja dong, nyaman."
"Elo ngerasa nyaman tapi gue enggak! Awas aja kalo lo sampe perkosa gue."
"Enggak, makanya diem dong. Udah siap beluk tugas gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Claire [COMPLETED]
FantasySejak bertemu dengan dia, hidup Claire menjadi tidak tenang karena terus diganggu. Dan parahnya tidak ada yang bisa menolong Claire, hanya Claire sendiri lah yang dapat menolong dirinya sendiri.