Claire berjalan ke sana dan kemari sambil menggigit ujung kukunya dengan ponsel yang terus menempel di kuping, Claire berdecak karena Nolan benar-benar tidak mengangkat teleponnya, "angkat dong, Lan." Claire kembali mencoba menghubungi Nolan.
Claire menghentakkan kakinya dan menghempaskan tubuhnya di tempat tidur dengan rasa khawatir yang terus bertambah. "Gue harus ngapain dong."
Claire menutupi wajahnya dengan bonekanya sambil berpikir keras bagaimana caranya agar Nolan tetap baik-baik saja. Claire baru menjauhkan wajahnya saat teringat sesuatu, "opa Mike bisa gak ya bantu gue? Coba deh." Claire beranjak dari tempat tidur untuk pergi ke rumah Mike.
"Opa! Opa!" Seru Claire saat sudah berada di lantai di mana kamar Mike dan Afra berada. "Opa!"
"What? What?"
Claire berlari saat melihat Mike membuka pintu kamar dan segera ia bawa pria itu ke balkon, "ada yang mau Ai bilang!"
"Apa? Soal apa?"
"Opa tau Nolan?"
Mike mengangguk dengan sedikit malas karena tadinya ia sudah hampir tertidur.
"Nolan hilang! Ai yakin banget pasti ulahnya uncle Archie sama opa Valdo nih!"
"Kenapa Ai jadi nuduh mereka?"
Claire menghela napas dan mulai menceritakan semuanya pada Mike dan saat Claire sudah selesai bercerita, Mike menghela napas.
"Gak ada yang bisa opa lakuin, lagian emang dia salah."
"Kenapa sih kalian pada gak peduli sama Nolan? Ai suka sama Nolan! Siapa sih yang mau orang yang dia suka kenapa-napa!"
"Karena Ai masih suka sama dia, paling bentar lagi Ai suka sama laki-laki lain terus lupain dia."
"Ai ke sini mau minta bantuan opa lho, lagian pikirin deh perasaan keluarga Nolan sekarang, pasti mereka sedih banget."
"Nanti opa pikirin, pulang, udah malem banget ini." Mike meninggalkan balkon dan Claire masih berdiri di sana dalam kekhawatiran.
-Claire-
Sambil berjalan, Claire menoleh ke kanan dan kiri di mana gadis itu sedang berjalan di sebuah gang sempit yang hanya dapat dilalui oleh sepeda motor. Claire sedang berjalan menuju rumah Evelyn dan di depannya ada Evelyn.
"Lama lagi, Eve?"
"Enggak kok, itu rumah aku."
Claire pun sedikit menggeser tubuhnya, "yang cat warna orange?"
Evelyn mengangguk, "iya."
Claire berjalan di sebelah Evelyn sambil memperhatikan rumah Evelyn yang memang tampak sangat sederhana dengan pilar yang terbuat dari kayu, dua kursi plastik berada di teras yang lantainya hanya terbuat dari semen.
"Aaaaa!!!" Jerit Claire dan Evelyn langsung menoleh.
"Kamu kenapa?"
Claire memasang ekspresi jijik dan seperti ingin menangis sambil menatap sepatunya, "gue nginjek tai ayam!"
"Ya udah ntar aku cuci sepatu kamu, kita masuk dulu."
Claire kembali berjalan namun seperti orang pincang walaupun yang terkena kotoran ayam adalah sepatunya.
"Kamu mau duduk di dalem atau luar? Saran aku di luar aja karena di dalem panas banget."
Claire mengangguk sambil melepas sepatunya dengan sangat hati-hati lalu membayangkan begitu saja dan duduk di kursi plastik rumah Evelyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Claire [COMPLETED]
FantasySejak bertemu dengan dia, hidup Claire menjadi tidak tenang karena terus diganggu. Dan parahnya tidak ada yang bisa menolong Claire, hanya Claire sendiri lah yang dapat menolong dirinya sendiri.