Claire'24

8.8K 1.8K 1K
                                    

"Ai jadi tertekan, jangan biarin ketemu sama Zea dulu." Kata Afra pada Celine di mana dua wanita itu berdiri di depan kamar Claire.

"Celine gak peduli kalo mommy sakit hati karena Zea anak Aurora, tapi anak itu bener-bener keterlaluan sampe bikin mental Ai terganggu, sekarang mommy cek kejiwaan anak itu, mungkin aja dia gila."

Afra diam di mana ia juga merasa kecewa dengan Zea.

"Separah itu berarti mulut dia sampe bisa bikin mental Ai terganggu di mana kita semua tau mental Ai itu kuat, hebat banget dia bikin mental anak Celine terganggu cuma pake mulutnya." Celine menunjuk mulutnya.

"Mommy juga bakal datengin Zea nanti, biarin Ai tenang dulu, terus temenin dia."

Celine tidak memberikan respon dengan tubuh yang mengarah ke pintu kamar Claire dan Afra pun pergi untuk pulang di mana nanti ia akan benar-benar mendatangi Zea.

Setelah Afra pergi, Celine masuk ke kamar Claire di mana Claire sedang berbaring, Celine duduk di tepi tempat tidur.

Claire membuka matanya saat merasakan sentuhan pada kepalanya, "Ai gak mau ketemu Zea lagi."

Celine mengangguk sambil mengusap-usap kepala Claire, "Ai gak akan ketemu sama Zea lagi, Zea juga gak akan ke sini lagi."

Claire menarik selimut sampai ke hidungnya lalu kembali memejamkan mata di mana bayang-bayang raut wajah menjengkelkan Zea dan juga ucapan jahat sepupunya itu menghantui Claire.

Celine menghela napas melihat mata Claire yang semula sekedar terpejam kini terpejam erat, Claire terlihat memaksakan diri untuk memejamkan mata seperti ingin menepis sesuatu.

"Laki-laki itu Nolan?" Tanya Celine dan Claire mengangguk.

Celine bernapas lega karena Claire adalah anak yang gampang terbuka, jika Claire sedang menutupi sesuatu itu tidak akan bertahan lama.

Celine mencium kening Claire, "jangan takut apalagi orang yang ditakuti itu Zea, Zea gak akan macem-macem dan kalo pun dia minta bantuan sama Archie atau Valdo dua orang itu gak mungkin turuti permintaan Zea untuk bikin Ai kenapa-napa."

Claire membuka matanya yang sudah berkaca-kaca, "gimana kalo Nolan yang kenapa-napa?"

Celine sedikit kesal karena Claire masih mengkhawatirkan laki-laki yang sudah menyakiti anaknya, "kenapa jadi khawatir sama Nolan? Nolan udah nyakitin Ai jadi Nolan pantes disakiti juga. Biar Archie atau Valdo yang bikin dia sakit."

Claire diam dan menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya lalu membuka lebar kedua tangan meminta Celine untuk memeluknya.

"Ya ampun, biarin mami tiduran dulu." Celine sedikit terkejut karena saat ia merangkak melewati Claire ingin berbaring di sebelah Claire, Claire langsung melingkarkan kedua tangan di lehernya membuat Celine terjatuh di atas tubuh Claire.

"Ai nyesel pengen cepet-cepet gede!" Nada suara Claire berubah sedih.

"Mau gimana lagi, kalo bisa mami mau masukin Ai ke perut mami biar gak ketemu sama Nolan, biar gak seumuran sama Zea."

Claire berbaring menyamping karena Celine sudah berbaring di sebelahnya, Claire memeluk ibunya. "Kenapa kita gak di New York aja? Ai jadi gak nyaman di sini, apalagi Nolan sekeluarga pindah ke perumahan kita."

Celine menepuk-nepuk pelan bokong Claire, "kita gak perlu pindah. Mami sama daddy bakal jaga Ai, lindungi Ai. Untuk orang lain keluarga Valdo..."

"Kenapa mami gak pake embel-embel uncle?"

"Karena mami lagi kesel. Untuk orang lain, keluarga Valdo emang ditakuti, dihormati, karena Valdo sendiri punya kuasa di sini bahkan sampe ke Amerika, bukan cuma di New York, bukan cuma di Amerika sekitar. Tapi bagi mami, Valdo atau mereka gak ada apa-apanya, mereka sama aja kayak kita yang pasti punya kelemahan. Jadi Ai gak perlu takut."

Claire [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang