Claire dan Nolan berada di rooftop sekolah, berdiri saling berhadapan dan saling tatap satu sama lain. Claire diam menunggu Nolan berbicara lebih dulu karena sebelumnya Nolan lah yang mengajaknya ke rooftop karena katanya ada yang ingin Nolan bicarakan.
"Mulai besok lo gak masuk sekolah?"
"Lo cuma mau nanya itu?"
"Jawab pertanyaan gue."
"Gue udah muak di sini," Claire mengangguk, "mulai besok gue gak masuk sekolah."
"Itu karena gue?"
Claire diam sambil memalingkan wajah.
"Jujur gue bener-bener gak sadar bahkan gue mulai nanya sama diri gue sendiri apa yang udah gue lakuin ke lo sampe lo jadi kayak gini."
"Karena lo gak tau diri!"
"Gak tau diri dibagian mana? Gue udah beribu-ribu kali bilang makasih sama lo soal lo yang selalu bantu gue."
"Tapi bukan berarti lo bisa lupa sama gue gitu aja, Nolan!"
Nolan maju selangkah, "gue gak lupain lo!"
"Lo pikir sekedar makasih cukup untuk apa yang udah gue lakuin lo waktu lo di antara hidup dan mati? Lo bisa hidup bahkan berdiri di depan gue karena gue, Lan."
"Makasih, makasih banget soal itu. Tapi gue masih gak ngerti yang bikin lo bener-bener marah itu karena apa, apa karena lo suka sama gue atau..."
"Iya! Gue suka sama lo!"
Nolan terdiam mendengar balasan Claire barusan, Nolan tidak bisa berkata-kata karena kejujuran Claire tadi.
Claire mengangguk sambil tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca, "udah jelas sekarang? Lo udah tau sekarang, tau alasan kenapa gue jadi kayak gini."
Nolan masih diam namun matanya terus tertuju pada Claire.
Claire menunjuk dirinya sendiri, "gue sakit hati, Lan. Gue sakit hati banget sama lo. Gue yang selalu ada buat lo, gue yang bantu lo mati-matian supaya lo bisa hidup tenang, tapi abis semuanya beres lo lupa sama gue! Jelas lo lupa sama gue, lo jadi sibuk deketin Zea, sepupu gue!"
Nolan masih tidak bisa berkata-kata.
"Kalo emang lo suka sama Zea, lanjut aja deketin Zea tapi please, jangan deketin gue, jangan ganggu gue lagi biar kita bisa saling lupain."
Nolan menggeleng, "gue gak bisa."
"Mau lo apa sih?! Lo bangsat tau gak!"
"Jujur gue masih pengen deketin Zea tapi gue gak pengen jauhin lo."
Claire langsung memukul dada Nolan, "berengsek!"
"Claire, Claire!" Panggil Nolan karena Claire balik badan berjalan menjauhinya, Nolan langsung mengejar Claire. "Claire! Gue belum selesai ngomong, Claire!"
Claire mengambil sebuah kardus yang tidak ada isinya dan melemparkannya pada Nolan namun Nolan dengan cepat menghindar.
-Claire-
Claire menggeser tubuhnya ketika Zea duduk di sebelahnya di mana mereka sedang berada di rumah Mike dan baru saja selesai makan malam bersama orang tua mereka juga.
"Ai mukanya kok cemberut terus?" Tanya Afra sambil menaruh mangkuk berbahan kaca di meja di mana mangkuk itu berisi manisan jambu.
"Mungkin Ai lagi ada masalah?" Zea menoleh pada Claire.
Claire hanya melirik Zea dan masih setia dengan ekspresi kesalnya.
"Mulai besok Aire gak masuk sekolah, Aire mau home schooling." Kata Justin dan yang lainnya langsung memasang ekspresi penuh tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Claire [COMPLETED]
FantasySejak bertemu dengan dia, hidup Claire menjadi tidak tenang karena terus diganggu. Dan parahnya tidak ada yang bisa menolong Claire, hanya Claire sendiri lah yang dapat menolong dirinya sendiri.