Claire'15

8.2K 1.7K 463
                                    

"Lo ngapain sih." Claire menarik tangannya karena jantungnya sudah berdegup kencang.

"Gue serius bilang lo cewek yang hebat, tapi mau sehebat apapun lo, lo tetep cewek. Jadi, gue mau kita makin deket."

Claire diam sambil menatap Nolan di mana perasannya sudah tidak karuan.

"Gue bakal jaga lo, bilang sama gue kalo ada yang nyakitin lo."

Claire sedikit menaikkan alisnya, "emang lo siapa gue sampe gue harus bilang sama lo?"

"Untuk jaga lo gak harus jadi siapa-siapa lo, 'kan?

Claire merasa sedikit kecewa, "ya, tapi kan gak enak gue. Udahlah gue bisa jaga diri gue sendiri." Claire beranjak dan pergi keluar dari kamar Nolan sambil membatin, bagaimana jika Nolan yang akan menyakitinya? Ke mana Claire harus mengadu? Rasanya berlebihan dan akan menjadi rumit jika Celine ikut campur mengenai kisah cintanya.

Nolan menyusul Claire, "gue bisa bikin nasi goreng. Lo udah sarapan? Kalo belom biar gue bikinin nasi goreng."

Claire berhenti melangkah dan menunjuk ke arah meja ruang tamu, menunjuk sebuah kotak makan berisi sarapan untuk Nolan karena Claire sudah sarapan.

"Buat gue doang?" Nolan mengambil kotak makan dua susun itu dan membuka isinya di mana terdapat dua pancake yang di atasnya terdapa sepotong kecil butter juga sirup maple, dan dikotak makan lain terdapat dua sosis dan telur mata sapi.

"Nyokap gue yang suruh bawa itu." Kata Claire dengan berbohong dan duduk di sofa sambil menghidupkan televisi.

"Bilangin makasih dari gue." Nolan duduk di sofa.

"Lo gak mandi? Serius lo mau sarapan padahal lo belom mandi? Minimal cuci muka kek, cuci tangan, sikat gigi." Claire mengambil alih kotak makannya dari Nolan. Mereka tidak pergi ke sekolah karena hari ini adalah hari minggu.

-Claire-

"Kemaren nyokap lo nelfon tapi gak gue angkat, gue bingung harus gimana. Pas nyokap lo gak nelfon lagi gue kirim chat pura-pura itu elo, gue bilang lo ada di apartemen terus kalo chat dari nyokap lo gak dibales artinya lo udah tidur." Ucap Claire sambil memperhatikan kuku-kukunya.

Nolan mengangguk dan mengacungkan jempol sambil mengunyah, sebelumnya laki-laki itu hanya mencuci muka dan sikat gigi lalu kembali lagi ke ruang tamu untuk memakan sarapan yang Claire bawakan.

Nolan mengambil ponselnya bukan untuk melihat isi pesan yang Claire kirim untuk ibunya melainkan membuka obrolan grup bersama teman-temannya.

Claire melirik ke arah ponsel Nolan, gadis itu penasaran dengan isi pesan yang sedang Nolan ketikkan di obrolan grup tersebut yang jumlah anggotanya mencapai puluhan orang. Ternyata Nolan memiliki banyak teman namun sayangnya ketika Nolan sedang koma di rumah sakit, tidak ada satupun yang datang menjenguk.

Claire melihat Nolan mengetikkan pesan yang berisi tentang Nolan akan mengadakan party dan tulisan capslock berhasil Claire lihat dengan jelas di mana itu mengenai Nolan akan membeli semua minuman non-alkohol sampai beralkohol dengan merek ternama dan Claire juga melihat keantusiasan orang-orang yang ada di dalam grup itu. Claire berdecih pelan karena menurutnya teman-teman Nolan sangat tidak tahu diri, pergi di saat Nolan sedang dilanda musibah dan muncul tanpa ada rasa malu juga bersalah.

Claire langsung memalingkan wajah saat Nolan hendak menoleh, Claire kembali memperhatikan kuku-kukunya. "Kayaknya gue harus manicure and padicure, kuku gue jelek banget."

Nolan yang ingin menyampaikan sesuatu beralih menatap kuku Claire yang menurutnya terlihat bagus, "biar gue anter ke salon kalo emang lo mau itu."

Claire [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang