5.7

5 2 0
                                    

Akhirnya kami berdua jalan bersama ke kelas dari gerbang depan sekolah. Dan sepertinya dia sudah mulai nyaman kembali saat berinteraksi denganku, syukurlah. Di tengah perjalanan aku melihat lagi ada Rehan dan juga Safira bersama, apa Rehan akan mengantarkan Safira lagi ke gedung Bahasa dan sampai ke depan kelasnya? Tapi aku tidak perlu mengikutinya, karena sekarang aku sedang menemani Melani yang baru baikan.

Sebenarnya hubungan mereka berdua apa? Aku jadi penasaran, apa aku tanyakan saja ke Rehan langsung nanti? Sepertinya harus begitu.

Melani pun melihat Rehan dan juga wanita yang ia lihat berduaan bersama Angga saat di alun-alun, Melani melihat Angga yang semakin penasaran dengan hubungan Rehan dengan wanita itu. Melani bertanya di dalam hatinya. "Apa yang di rasakan hati Angga sekarang ya? Aku harap hatinya tidak tersakiti karena melihat mereka".

Kami berdua melanjutkan perjalanan menuju ruang kelas, dan di tengah perjalanan Melani bertanya kepadaku.

"Em...Angga, kamu kalau latihan taekwondo di mana?" tanya Melani penasaran.

Hmm? Kenapa Melani tiba-tiba bertanya tempat latihanku, apa dia ada urusan dengan hal ini. Lebih baik aku tanya balik kepadanya, kenapa dia bertanya soal ini.

"Memangnya kenapa? Tumben sekali kamu nanya soal ini."

"Tidak apa-apa, aku cuman ingin lihat bagaimana latihanmu saja," kata Melani dengan santai.

Ingin tau latihanku bagaimana? Apa dia berniat nonton aku yang sedang latihan, kalau cuman itu sih tidak masalah, asalkan tidak menggangguku saat latihan. Kalau begitu aku beri tau saja di mana aku jika latihan.

"Aku latihan tidak jauh dari rumahku, biasanya aku menggunakan sepedah dari rumah sampai tempat latihan cuman memakan waktu 15 menit, jika kamu ingin tau tempatnya nanti akan kuberi alamat lengkapnya."

"Mm...terima kasih," Melani sambil mengangguk kan kepala.

Jadi dia benar ada niat mau datang, tapi kapan? Jangan sampai dia datang tiba-tiba ke tempat latihanku, itu akan sangat mengejutkan. Aku juga harus bertanya kepadanya kapan dia akan datang ke tempat latihan.

"Kamu akan datang kapan ke tempat latihanku?" tanyaku.

Pandangan Melani yang tadinya menghadapku berubah menjadi lurus kedepan, jari telunjuknya menyentuh dagunya, seolah-olah dia sedang berfikir. Kemudian Melani berkata kepadaku.

"Hmm...kapan yaa? Mungkin bila aku ingin datang aku akan memberi kabar kepadamu terlebih dahulu deh."

"Baiklah."

Beberapa Hari Kemudian Di Ruang Kelas

Sekarang sudah jam pulang, di dalam kelas hanya ada aku dan Rehan sedangkan yang lain sudah pulang, dan hari ini daganganku habis tak bersisa, syukurlah. Aku melihat Rehan sedang di sampingku, dia sedang bermain hp, apa dia sedang menghubungi seseorang. Aku memang tidak boleh ikut campur urusan orang, tapi belakangan ini Rehan dekat sekali dengan Safira.

Aku mencoba mengajak Rehan bicara, aku akan melakukan basa-basi soal lomba program nya.

"Rehan, bagaimana lomba programmu? Kapan pengumuman pemenangnya?" tanyaku yang sedang berbasa-basi.

"Lomba program sebenarnya aku sudah selesai mengerjakan submissionsnya, dan untuk pengumuman akan mulai besok lusa, memangnya kenapa?" kata Rehan dan berbalik tanya kepadaku kenapa aku menyakannya.

Sepertinya tidak usah banyak basa-basi, aku lebih baik langsung bertanya kepadanya soal hubungan nya dengan Safira. Karena beberapa hari kebelakang mereka berdua sering bersama, dari berangkat dan pulang sekolah, aku ingin tau jawabannya.

Cinta Yang TersampaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang