1.2

19 4 0
                                    

Saat aku lihat isi kotak makan siangnya, wah dia membawa seafood. Itu daging lobster, jadi ini makan siang orang kaya. Dia memberi ku garpu untuk makan dan dia menggunakan sendoknya, saat aku coba makan siang miliknya, rasa ini seperti makanan restoran bintang 5, padahal aku sendiri belom pernah ke restoran bintang 5. Boleh aku katakan dengan jujur makanan ini sangat enak.

Kurasa dia memang orang yang sangat baik, saat tadi sedang pembelajaran Putri lupa membawa alat tulisnya, Melani dengan senang hati meminjamkan alat tulis nya. Putri adalah teman wanita di kelas ku yang duduk di depan Melani.

"Oiya Angga kamu tadi kenapa bisa hampir terlambat?" tanya Melani dengan pipi kemerahan.

"Uh...aku tadi kesiangan, saat bangun tidur aku tak sadar sudah jam 7 pagi, jadinya aku buru-buru," kataku.

"Mmm...saat pulang sekolah kamu ada kegiatan tidak?" tanya Melani masih dengan pipinya yang memerah.

"Kalau pulang sekolah sampai jam 19:00 aku masih ada waktu, setelah nya aku ada kegiatan, memangnya ada apa?" jawab ku dan menanyakan balik.

"Kamu mau menemani ku ke perpustakaan tidak setelah pulang sekolah? Soalnya aku masih belum hafal sekolah ini," pinta Melani dengan sedikit rasa malu.

"Ohh jadi begitu, aku bisa menemanimu ke perpustakaan setelah jam pulang sekolah," kataku.

"Benarkah? Terima kasih!" kata Melani dengan senyum manis dan pipinya yang memerah.

Tapi tunggu dulu, aku seperti merasakan ada yang sedang mengawasi kami. Aku menolehkan kepala ku mengarah pintu kelas, yang ternyata teman laki ku sedang mengintip dari selah pintu yang terbuka. Kenapa tatapan mereka seperti ingin membunuhku.

Dan juga, kenapa Melani meminta bantuan kepada ku? Bukannya masih ada wanita di kelas ini yang bisa menemani nya, jika aku menolaknya, aku merasa tidak nyaman karena dia sudah membagi bekal makan siangnya kepadaku. Tak apalah hanya sehari ini saja dari pada dia nanti tersesat kesana sini.

Lalu kemudian teman ku yang berada di pintu tadi masuk kedalam dan menghampiri aku dan juga Melani.

"Angga bukannya kamu sudah berjanji dengan kami akan ke kantin?" kata temanku.

"Janji? Sejak kapan aku janji pergi ke kantin dengan kalian?" kataku dengan bingungnya.

Mereka ini mau ngapain, aku sedang menikmati makanan yang enak, jarang jarang aku makan seafood. Apa mereka tidak suka melihat temannya makan makanan yang enak sekali saja.

"Ayoo Angga kita pergi ke kantin bersama, tenang kamu akan kami jajanin kok," sambil menarik ku dan dengan wajah yang merasa tidak bersalah.

Aku di tarik oleh teman temanku keluar dan salah satu temanku berkata kepada ku,

"Bagaimana kau bisa dekat dengan Melani?" tanya temanku dengan wajah mencurigakan.

"Aku hanya duduk lalu dia menawarkan makan siangnya," jawabku.

"Lalu kenapa kau menerimanya?" tanya Rehan.

"Yaa...karna isi makan siang itu adalah lobster jadi aku terima, kan aku jarang-jarang bisa makan lobster, dan juga lobster nya enak sekali," kataku dengan wajah tersenyum.

"Jadi kau hanya suka makanan nya," ucap temanku dengan suara pelan.

"Tentu," kataku.

Kenapa temanku wajahnya seperti menyesal setelah mendengar penjelasanku, apa ada yang salah dari penjelasan aku tadi? Aku hanya berkata sejujurnya, memang lobster yang Melani bawa untuk makan siang nya sangat enak.

***

Waktunya jam pulang, ini yang ku tunggu-tunggu karena aku bisa cepat pulang dan rebahan sebentar, kemudian melanjutkan kegiatan. Aku masukan buku-buku dan juga alat tulis yang lain kedalam tas, aku mengecek kolong mejaku, jangan sampai ada barang yang tertinggal di sekolah karena aku malas untuk mengambilnya kembali di sekolah.

Cinta Yang TersampaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang