Part 14 -Rasyid-

285 26 2
                                    

-Terkadang kita dipisahkan dengan seseorang, untuk dipertemukan dengan seseorang yang jauh lebih baik untuk kita-
.
.
.
.
.
🐥🐥🐥

Malam kian larut, tapi Rasyid enggan untuk pulang ke kost nya, ia lebih memilih berlama lama di tempat fitnes. Apalagi alasannya jika bukan ada Silvi dikamarnya.

Beberapa minggu lalu setelah kejadian dimana Rasyid tidur dengan Silvi, wanita itu datang ke kost Rasyid dengan membawa kopernya. Ia bersikeras untuk tinggal bersama dengan alibi agar Rasyid tak meninggalkannya.

Rasyid menggeram marah dan mencengkram alat fitnes yang sedang ia gunakan dengan erat mengingat kejadian memalukan yang sudah ia lakukan.

🐥🐥🐥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐥🐥🐥

Minggu adalah hari yang tepat untuk melarikan diri dari jeratan Silvi. Sejak  kemarin Rasyid tidak pulang ke rumah, bahkan semalam ia memutuskan untuk menginap di kantornya dengan alasan lembur.

Pagi ini setelah car free day, Rasyid bersantai sambil menikmati waktu sendirinya.

Terbesit dipikiran Rasyid untuk menghubungi Ara, lalu ia mengambil ponsel yang ada di saku celananya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terbesit dipikiran Rasyid untuk menghubungi Ara, lalu ia mengambil ponsel yang ada di saku celananya. Saat sedang mencari kontak whatsapp  Ara di ponselnya, Rasyid tak menemukannya bahkan beberapa kali ia mencari menggunakan nama lain yang biasa ia tujukan untuk Ara tetapi hasilnya nihil.

Pria itu bahkan tak menemukan satu riwayat panggilanpun untuk Ara. Begitu juga dengan Instagram dan sosial medianya yang lain, akun Ara terblokir. 'Ini pasti kerjaaan Silvi, belum jadi istri aja udah lancang.' batin Rasyid, bibirnya terukir senyum sinis.

Saat hendak membuka blokir di akun Instagram Ara, ia mendapati paggilan dari Dzulam, adiknya. Buru-buru ia menjawab panggilan tersebut.

"Hallo, Assalamu'alaikum dek."

"Wa'alaikumussalam mas. Dimana? Rame banget." Jawab Dzulam diseberang sana.

Mahal Kita, Mas! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang