Part 29

172 17 0
                                    

-Kelak akan ada masanya, kau yang akan menunggu dan aku tak pernah datang-
.
.
.
.
.
🐥🐥🐥

"Pak, buk kami berangkat dulu ya." pamit Ara pada ayah dan ibunya.

"Kalau capek istirahat Ra, jangan maksa buat lanjut jalan."

"Iya pak."

Mereka memeluk Ara dan Andin saling bergantian. Sudah seminggu lamanya Ara berada di rumah, melepas rindu pada keluarganya. Selama satu minggu juga tidak ada yang berani membicarakan tentang Rasyid di depan Ara.

"Hati-hati ya kalian, saling menjaga saling melindungi saling mengingatkan. Selamat bersenang-senang anak-anak ibu, selamat menikmati waktu berlibur." ucap Rohani dengan tersenyum.

"Ibu mau oleh-oleh apa?" tanya Andin.

"Kain batik dek, yang agak mahal." canda Rohani.

"Beres deh buuuk." jawab Ara santai.

Ara dan Andin memulai petualangan mereka. Kakak adik itu sengaja berangkat pukul enam pagi karena masih harus menjemput yang lain.

Sampai di depan rumah Firda, rupanya Firda dan Zahra sudah siap dengan koper mereka masing-masing. Ara membantu keduanya menyusun koper ke dalam bagasi, sedang kopernya dan Andin berada di atap mobil.

"Are you ready guys?" tanya Andin begitu Firda dan Zahra duduk manis di dalam mobil.

"Ready." teriak keduanya kompak. Ara hanya menggelengkan kepala melihat tingkah adik-adiknya.

Dengan kecepatan sedang Ara mengendarai mobilnya membelah jalan raya Lintas Barat menuju jalan raya Lints Sumatera.

"Dek, chat di grup bilang ke mbak Enggar suruh siap-siap, kita udah berangkat." titah Ara pada sang adik dengan pandangan fokus menatap jalan raya.

"Siap boss."

"Mau pada mampir ke supermarket sekarang atau nanti aja ramean sekalian semua pada ngumpul?" tanya Ara pada adik-adiknya.

"Sekarang aja mbak, jadi nanti langsung labas nggak pakai mampir lagi." jawab Zahra memberi solusi.

"Mau ngapain ke supermarket? Kan kita mau jalan-jalan." tanya Firda polos.

"Belanja lah pinteeeer. Emang kamu nggak mau nyemil?" jawab Andin geram.

Zahra menimpali dengan tak kalah kesalnya "Tau nih bocil."

"Udah-udah, berisik aja kalian. Nggak fokus nih."

Ara membelokkan mobilnya di salah satu pusat perbelanjaan yang ada di Lampung Tengah. Setelah mendapatkan tempat parkir, Ara dan adik-adiknya segera keluar dari mobil untuk berbelanja.

"Bagi tugas ya. Zahra pilih minuman terserah apa aja, Firda pilih camilan terserah apa aja, Andin pilih buah apa aja bebas yang penting nggak harus di buka pakai pisau, ribet. Mbak mau ke foodcourt dulu beli makan untuk kita. Nanti kumpul di kasir kalau udah beres." ucap Andin membagi tugas. Mereka langsung mengambil keranjang belanjaan dan mulai berpencar.

Gadis itu berjalan menuju restoran cepat saji yang ada di dalam supermarket ini. Ia memesan ayam goreng tepung satu paket besar, beberapa minum dan juga kentang goreng. Setelah pesanannya datang dan membayar pesanannya, Ara bergegas menuju kasir supermarket tempat mereka berkumpul.

"Udah semua guys?"

"Udah mbak, cukup." jawab Zahra, ia melihat keranjang mereka semua penuh dengan makanan.

Mahal Kita, Mas! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang