Part 31

204 13 1
                                    

-Ada yang sengaja tidak ingin mengeluarkan apa yang dirasa. Bukan karena tidak ingin atau tidak bisa, hanya saja sudah terbiasa memendam segala rasa dan asa-
.
.
.
.
.
🐥🐥🐥

Mobil yang Ara kendarai berhenti di depan sebuah sekolah dasar. Ara memperhatikan sekeliling, ia mencoba mengingat daerah asal sang ayah. Maklum saja, sudah tujuh tahun lamanya Ara tidak menginjakkan kaki di daerah ini. Ara pantang bertanya kepada orang lain selagi ia masih mampu mengingat dan mencari petunjuk di internet. Ia akan bertanya jika sudah benar-benar buntu dan tidak ada pilihan lain.

Daerah yang Ara kunjungi sudah banyak berubah, banyak kafe dan tempat baru lainnya yang bernuansa anak muda hits jaman sekarang bermunculan di daerah ini.

Kabut tebal membatasi jarak pandang Ara. Maklum saja, semalam wilayah Jawa Tengah di guyur hujan deras secara merata. Itulah yang menyebabkan Ara harus berhenti di rest Area di daerah Brebes dan memutuskan untuk tidur di dalam mobil karena cuaca tak memungkinkan bagi Ara untuk melanjutkan perjalanan demi mencari sebuah penginapan, resikonya terlalu besar jika ia tetap memaksa untuk terus lanjut.

Hujan baru berhenti sebelum subuh dan mereka baru melanjutkan perjalanan setelah menunaikan sholat subuh di masjid yang ada di rest area tempat mereka beristirahat.

"Tadi kita udah lewat terminal Secang belum? Terminalnya di kiri jalan." tanya Ara pada seisi mobil

"Belum. Aku liat ke kiri terus dari tadi. Kebanyakan sawah sama hutan pinus gitu." jawab Enggar yang duduk di bangku sebelah kiri.

Tidak ada satu orangpun yang dapat tidur setelah sholat subuh dan mereka memulai perjalanan, mereka semua terjaga, menikmati pemandangan yang terlalu sayang untuk dilewatkan hanya untuk tidur.

Walau tertutup kabut tebal, tapi lukisan sang maha pencipta itu tetap dapat dinikmati oleh Ara dan rombongan. Ini adalah kali pertama mereka semua melakukan perjalanan ke Jawa Tengah, kecuali Ara tentunya. Antusias mereka luar biasa, bahkan berkali-kali Ara dapat mendengar ucapan syukur dari mulut sahabat dan adik-adiknya saat melihat wilayah pegunungan maupun hutan pinus yang mereka lalui.

"Ini bener SD tempat bapak sekolah dulu mbak?" tanya Andin yang meragukan ingatan kakaknya.

"Ini bener SD tempat bapak sekolah dulu mbak?" tanya Andin yang meragukan ingatan kakaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bener kok ini. Itu papan namanya ada di depan, Sekolah Dasar Negeri satu Soropadan, kecamatan Pringsurat, kabupaten Temanggung. Bener kok." ucap Ara sembari menyocokkan antara foto yang ada di maps dan lingkungan sekitarnya.

Terakhir kali Suwardi membawa anak dan istrinya pulang ke kampung halaman saat Andin berusia dua tahun, jadi wajar saja jika gadis
itu tak mengingat secuil memoripun tentang daerah ini.

Sedangkan Ara? Jangan tanyakan sudah berapa kali Ara menginjakkan kaki di tanah kelahiran sang ayah. Ara terbiasa datang ke daerah ini seorang diri. Terakhir kali Ara kesini saat ia mendaftar kuliah di Universitas Tidar, Magelang. Selebihnya Ara hanya numpang lewat saja saat ia dan teman-teman seangkatannya melakukan perjalanan wisata ke pulau Dewata, Bali, saat masih duduk di bangku kuliah dulu.

Mahal Kita, Mas! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang