18. Kembalinya Luka

37 11 0
                                    

Hai Readers👋👋
How are you today?
I hope you all are well
.
.
.
.
Skuy langsung baca aja

Nb : untuk yg gampang nangis siapkan tissue

Pikiran Kelvino saat ini sedang kalang kabut bahkan dia tidak memikirkan keselamatan dirinya sendiri saat berkendara motor. Berita yang diberikan oleh sang Ayah sangat menyayat hatinya, Kelvino mendapat luka itu kembali.

"Sial! Kita kehilangan Kelvino," ucap Rey yang sangat khawatir.

Rey, Bryan, dan Satria mengikuti Kelvino untuk memastikan agar Kelvino baik-baik saja dijalan, tidak baik berkendara dengan keadaan kacau.

"Gue udah telpon berkali-kali tetep gak dijawab sama Kelvino," ucap Bryan.

"Oke, sekarang kita ke rumah Kelvino." Lanjut Satria.

Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke rumah Kelvino dan semoga Kelvino baik-baik saja.


✨✨


Kelvino telah tiba di tempat yang membuatnya sedikit gusar untuk masuk, yaitu di Rumah Sakit Medika Sehat. Kelvino segera berlari menuju ruangan tersebut.

Dan ya, terlihat Papa nya menangis tersedu-sedu, Kelvino langsung mendekap Papanya.

"Pa, Mama nggak papa kan? Mama kenapa bisa kayak gini, Pa? Kenapa?" Suara Kelvino bergemetar.

Kelvino tak kuasa menahan air matanya bahkan seakan tubuhnya lemas dan Kelvino meringsut kebawah karena seakan tubuhnya tidak berdaya.

Mama Kelvino kecelakaan mobil sewaktu pulang dari Bandara menuju rumahnya, waktu itu Mama Kelvino pamit untuk pergi ke luar kota untuk mengurus bisnis dan tidak ada yang menduga hal ini akan terjadi.

Dokter keluar dari ruang ICU.

"Bagaimana keadaan Mama saya, Dok?" Kelvino begitu harap jika Mamanya akan baik-baik saja.

tetapi takdir berbeda..

"Maaf, kami sudah berusaha namun sang Kuasa punya kehendak, nyonya Aisyahrani nyawanya tidak bisa diselamatkan." Ucap Dokter.

Kelvino sangat tidak terima dengan takdir kali ini, semesta telah membuat adik kesayangannya pergi selamanya dan sekarang harus mamanya yang pergi meninggalkan nya.

Apakah memang semesta begitu kejam, sehingga Kelvino harus merasakan kembalinya luka dengan begitu dalam.

Kelvino langsung masuk dalam ruang ICU dan melihat sekujur tubuh mamanya telah kaku, Kelvino seakan tak mampu berkata-kata dia hanya bisa mengungkapkannya dengan derai air mata.

Papa Kelvino juga sangat terluka, namun dia berusaha tegar di depan Kelvino dan memeluknya untuk menenangkan anak semata wayang nya kali ini.

"Vin, ikhlasin Mama ya? Mama udah tenang di Syurga dan Mama nggak suka kalau liat kamu sedih kayak gini," ucap Papanya dengan suara bergetar dan memendam berjuta kesedihan.

Kelvino masih saja menangis histeris dengan memeluk tubuh Mamanya yang sudah tidak bernyawa.

"Pa, kenapa Mama pergi secepat ini? Dulu Andriana dan sekarang Mama. Kelvino punya salah apa, Pa? Kenapa Kelvino kehilangan orang yang Kelvino sayang?" Kelvino sangat terpukul dengan hal ini.

Selamat Pagi, Billa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang