4. Pendekatan Kedua

220 156 37
                                    

Billa berjalan di koridor untuk menuju ke kelasnya. Billa selalu diam dan menunduk tanpa menatap murid-murid yang lewat ataupun yang saling berbincang karena Billa sangat pemalu, dia bahkan malu hanya karena ditatap saja.

Namun banyak yang salah mengerti jika Billa bukan orang yang pemalu tapi Billa adalah orang yang sombong padahal jika Billa diajak bicara dia akan menjawab dengan ramah. Tapi yasudah lah tidak ada gunanya memikirkan orang lain yang belum tentu pikiran mereka itu benar adanya.

Saat akan masuk ke dalam kelas tiba-tiba ada yang memberinya coklat. Iya! dia adalah Kelvino.

"Selamat Pagi, Billa! Nih, coklat buat lo yang manis biar tambah manis," seru Kelvino dengan mengulurkan coklat pada Billa.

Billa menerima coklat yang diberikan Kelvino.

"Pagi juga, Vin! makasih coklatnya," ucap Billa yang membuat jantung Kelvino berdetak lebih cepat daripada biasanya.

"Sama-sama! aku balik ke kelas dulu ya," ucap Kelvino yang dibalas anggukan dari Billa.

Billa masuk kelas dan duduk disebelah Siska.

"Wahhhh Billa tumben bawa coklat, bisa bagi-bagi nggak? Syifa lama banget gak makan coklat," pinta Syifa pada Billa untuk meminta coklat.

"Boleh kok, kita makan berempat aja biar adil," ucap Billa lalu membagi coklat tersebut pada sahabatnya.

"Eh gue nggak usah deh Bill, gue nggak suka coklat, kasih aja ke Naya sama Syifa," tolak Siska yang tak suka dengan coklat.

"Kan Siska sukanya sama kayu dan batu," ucap Naya dengan nada meremehkan Siska.

Siska yang tidak terima ejekan dari Naya langsung membalas ucapan Naya, "Gue tampol juga tuh mulut,"ucap Siska sambil mengangkat bukunya siap-siap akan ditampolkan ke wajah Naya.

"Iya ya maaf, orang gue cuma bercanda kali! Gitu amat galaknya. Gak dapet suami baru tau rasa lo,"gerutu Naya namun masih bisa didengar oleh Siska.

"Beneran gue tam--"ucap Siska terhenti karena dipotong oleh Syifa.

"Udah napa berantem mulu, capek Syifa dengernya kalian itu ribut terus kaya sinetron di ikan terbang yang sering Ibu Syifa tonton gara-gara rebutan suami," cerocos Syifa mengakhiri perdebatan Naya dan Siska.

"Nih buat Naya, ini buat Syifa, dan yang terakhir buat gue,"ucap Billa sambil membagi coklatnya sama rata pada sahabat-sahabatnya yang diterima dengan sangat antusias.

"Makasih Billa, sering-sering yaa bawa coklatnya! Hehe, biar Syifa bisa nebeng makan coklat terus," ucap Syifa yang langsung di tatap sinis oleh Siska, namun Syifa hanya nyengir.

"Ini tadi aku dikasih sama Kelvino kok," ucap Billa.

"APA??" Kaget Naya.

Mana mungkin seorang Kelvino memberi cewek coklat, karena dari yang siswa siswi disini si Kelvino anti sama cewek. Tapi ini malah memberi coklat dengan cuma-cuma, ini Kelvino loh!

Seorang Kelvino? KELVINO? K E L V I N O ?

"Emang kenapa?"tanya Billa dengan polosnya.

"Ya ampun Bill! Kelvino itu emang sih orangnya pecicilan tapi dia tuh anti banget sama yang namanya cewek, padahal banyak banget yang suka sama Kelvino. Secara dia kan ganteng diatas rata-rata, humoris, pinter lagi. Sampai-sampai si Almira yang cantik banget yang sekelas sama dia pernah nyatain perasaan sama Kelvino tapi malah dia tolak. Alasannya gara-gara dia nggak mau pacaran. Dan sekarang dia malah ngasih lo coklat? Sangat besar kemungkinan pasti si Kelvino suka sama lo deh Bill," ucap Naya panjang lebar menjelaskan betapa anti cewek nya seorang Kelvino.

Selamat Pagi, Billa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang