" Yang lalu telah berlalu, Masa kelam yang pedih belum tentu sama dengan masa depan mu.
Hentikan trauma mu! Ada banyak orang yang ingin kamu bahagia, AKU salah satunya."- Kelvino Andrian Mahardika
Billa mengikuti pelajaran, raganya di kelas tapi entah dimana pikirannya. Mengapa ucapan Kelvino pada saat di gerbang terus terngiang di kepalanya.
Untungnya bel istirahat telah berbunyi, Billa lega tidak ditegur Guru karena tidak memperhatikan pelajaran.
"Bill, lo kenapa sih ngelamun mulu? Lo mikirin apa? Kalo ada yang mau lo ceritain, lo cerita aja sama gue kalo gue mampu pasti gue bantu kok," ucap Siska pada Billa yang menyadari Billa sedikit gelisah dari tadi.
"Gue kepikiran sama Kelvino," ungkap Billa.
Syifa yang tadinya menyalin tugas di buku jadi ikut nimbrung.
"Kenapa sama Kelvino Bill? Lo suka ya sama Kelvino?" tanya Syifa pada Billa.
"Nggak gitu, tadi malem dia dateng ke rumah trus bawain martabak manis, boneka Winnie The Pooh kesukaan gue dan malah tadi pagi dia bilang akan selalu buat gue bahagia," Billa bercerita tentang dirinya dengan Kelvino.
"Pasti Kelvino suka sama Billa," ucap Syifa membuat Billa berpikir apakah yang dibilang Syifa benar.
"Kalo Lo suka nggak sama Kelvino?" tanya Syifa lagi.
"Gue belum bisa buka hati, soalnya tentang masa lalu gue saat di Bandung masih kepikiran terus. Gue sampek sekarang masih mikir kalo semua cowok itu sama dan yang namanya cinta itu pasti endingnya sakit," jelas Billa.
"Oh jadi lo belum bisa ngelupain masa lalu lo? Emang kaya apa sih masa lalu lo itu? Kok membekas banget,"tanya Siska.
"Iya Bill, kaya apa?"sahut Syifa.
"Maaf ya! Gue belum bisa cerita sekarang,"ucap Billa.
Syifa dan Siska mengerti, mereka tidak mau memaksa Billa bercerita sekarang mungkin menunggu sampai Billa siap.
Tiba-tiba Kelvino masuk dengan para sahabatnya, menuju meja Billa.
"Maaf Bill tadi gue denger pembicaraan lo," ucap Kelvino.
"Kelvino Lu nguping? Nggak sopan tau! Mau masuk penjara?" Bentak Syifa pada Kelvino membuat Kelvino dan sahabat-sahabat nya kaget.
"Heh! Mana ada nguping terus masuk penjara?" tanya Rey yang heran pada Syifa.
"Mungkin ada," ucap Syifa enteng.
Semua yang ada disitu paham dengan kelakuan Syifa yang aneh. jadi iya-in aja biar fast.
"Nggak papa lo denger, lagian lo juga nggak tau masa lalu gue kaya gimana,"ucap Billa.
"Bill, belum tentu masa kelam lo itu sama dengan masa depan lo," nasihat Kelvino.
"Nggak usah bahas ini, gue nggak suka," ucap Billa.
"Kantin yuk!" Ajak Billa.
"Yuk!" jawab Naya.
Lalu mereka menuju ke kantin, di ikuti Kelvino dkk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamat Pagi, Billa!
Teen FictionREVISI SETELAH TAMAT. Antara bimbang dan suka yang masih melekat dalam pikiran seorang Billa, gadis SMA Candrawinata yang pemalu dan pendiam yang mempunyai masa kelam yang baginya begitu pilu bersama orang yang dia sayang dulu. Dia trauma dan perca...