Yuhuuu...
Masih nge-stand disini kan? kan ? kan?
Iya Thor iyaaaa...
Hehehe skuy lah baca 😗😗
.
.
.
.Senin, hari yang sangat amat membosankan. Upacara di tengah terik matahari pagi dan mendengarkan sabda dari Kepala Sekolah yang panjang lebar.
"Paling males kalo upacara kek gini, harusnya tadi kita bolos aja ke kantin biar gak kepanasan kayak gini," dumel Naya.
"Gue juga maunya gitu, tapi kalo di point sama kepala sekolah bisa di keluarin gue." Ucap Siska.
SMA Candrawinata itu melakukan sistem point dan reward, yang apabila siswa maupun siswi berperilaku baik ataupun bisa membanggakan sekolah akan mendapat reward. Sebaliknya, jika siswa maupun siswi berperilaku buruk maka akan mendapat point, dan jika saja point itu sudah menumpuk banyak maka secara otomatis akan dikeluarkan dari Sekolah.
"Akhirnya selesai jugaaa," Syifa sangat lega mendengar penutupan dari Kepala Sekolah.
Billa hanya geleng-geleng saja dengan sahabat nya ini.
Setelah upacara selesai siswa dan siswi di beri waktu istirahat selama 10 menit dan waktu singkat tersebut pasti digunakan untuk ke kantin entah itu sarapan atau hanya membeli air mineral saja.
Billa dan para sahabatnya sedang duduk di tempat biasa mereka duduki saat di kantin.
Hari di kelas Kelvino katanya ada ulangan harian jadi dia belajar di kelas tidak ikut nimbrung di kantin.
"Yuk balik ke kelas, nanti keburu di omelin Bu Lina," ucap Siska.
"Yuk," jawab Naya.
Akhirnya mereka kembali ke kelasnya agar tidak di omeli Bu Lina, si guru killer itu.
"Eh, aku ke kamar mandi dulu ya! Entar kalo udah ada Guru bilang aja masih di kamar mandi. Nih, perut aku tiba-tiba mules." Ucap Billa seraya menunjuk perut nya.
"Okesiap, biar gua izinin ke Bu Lina," jawab Syifa.
Lalu Billa segera pergi ke kamar mandi.
Setelah beberapa saat di kamar mandi akhirnya dengan lega Billa keluar dan akan menuju ke kelas.
Billa keluar dari kamar mandi dan segera menuju ke kelas, namun ada tangan kekar yang menarik pundak Billa sehingga Billa berhenti dari langkahnya dan menengok ke belakang.
"Hai!" Sapa cowok itu.
Billa seperti kehilangan kesadarannya, jantungnya berpacu begitu hebat dan merasa ada kesedihan begitu melihat cowok ini depan matanya.
"G-Gilang?" Ucap Billa terbata-bata.
"Iya, kita ketemu lagi." Ucap cowok itu, Gilang Arifikri.
Gilang Arifikri yang notabene nya mantan Billa tapi ia adalah orang yang membuat Billa trauma dengan perbuatan bejatnya bahkan Billa berjuang keras agar sembuh dengan apa yang terjadi dulu, namun dengan apa yang Billa lihat saat ini rasanya hati Billa sangat hancur dan pikiran Billa pun juga kacau seakan memory itu dan luka itu nampak di depan Billa, ia mengerjapkan matanya dan segera berlari ke kelasnya, Billa berharap ini hanya mimpi.
Billa kembali ke kelas dengan wajah yang sulit diartikan.
"Lo kenapa, Bill?" Tanya Siska.
Naya dan Syifa pun turut menatap Billa heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamat Pagi, Billa!
Teen FictionREVISI SETELAH TAMAT. Antara bimbang dan suka yang masih melekat dalam pikiran seorang Billa, gadis SMA Candrawinata yang pemalu dan pendiam yang mempunyai masa kelam yang baginya begitu pilu bersama orang yang dia sayang dulu. Dia trauma dan perca...