16. Quality Time

46 21 4
                                    

Follow!!!
Vote!!!!!
Komen!!!!!
Udah, intinya itu aja:)

Happy Reading🤗
.
.
.
.
.

Malam Minggu yang penuh keramaian, berada di pasar malam dengan sang pujaan hati, siapa lagi jika bukan Billa. Tidak hanya Kelvino dan Billa saja disini tetapi juga para sahabatnya, karena malam ini quality time bagi mereka.

Kelvino tau setelah Billa menceritakan bagaimana ia di masa lalu pasti seperti membuka luka lama dan Kelvini memutuskan untuk mengajaknya dan teman-temannya Quality time agar Billa percaya tidak semua orang jahat seperti orang di masa lalu nya.

Quality time di pasar malam yakni usulan dari Syifa, katanya supaya bertemu dengan banyak dedek gemes. Awalnya saja para cowok menolak, karena katanya tidak gentle jika seorang laki-laki pergi ke pasar malam. Tapi malah Syifa merengek untuk tetap kekeuh pergi ke pasar malam.

Ya apa boleh buat, cowok harus mengalah dari cewek.

Sayangnya, Rey tidak ikut quality time malam ini karena membantu ibunya yang sedang membuat kue di toko dekat rumahnya. Dibalik sosok Rey yang petakilan tapi sebenarnya Rey ialah sosok yang penurut dengan orang tuanya.

"Tuh kan Syifa bilang apa. Pasar malam itu ramai, bagus, banyak dedek gemes, keren, nyenengin, dan nggak kalah sama cafe-cafe," ucap Syifa sumringah.

"Iya in aja dah biar fast," ucap Bryan.

"Biasa aja dong mukanya, gak usah di samain kayak kadal gitu," celetuk Syifa.

"Ya ampun nih cewek, muka ganteng kayak Aliando Syarif gini dibilang kayak kadal," ucap Bryan seraya mengusap dadanya.

"Aliando sarap kali," ucap Siska melengos.

"Siluman botol kecap, belain gue napa." Ucap Bryan dengan wajah sok di imut-imut kan.

"Idih najis!" Rutuk Siska.

"Kalian ini berantem mulu kalo tiba-tiba cinta baru tau rasa lo," sela Naya.

"Doain aja ya Nay," ucap Bryan.

Siska kaget dengan ucapa Bryan, bisa-bisanya di bilang seperti itu.

"Lo nya aja yang mau gue mah ogah," ucap Siska sinis.

"Udah berantemnya?" tanya Satria datar.

"Iya udah, selow aja kali nggak usah sinis gitu tatapannya," ucap Bryan lesu.

"Naik bianglala yuk?" Ajak Naya.

"Skuy!" jawab Syifa senang.

Akhirnya mereka memutuskan naik bianglala.

Karena bianglala 1 tempat hanya bisa di naiki 4 orang, Kelvino, Billa, Syifa dan Satria berada di satu tempat sedangkan Siska, Bryan, Naya, dan Marcell di tempat bianglala lain.

Bianglala itu berputar dengan perlahan-lahan bahkan saat sampai diatas sungguh indah pemandangannya. Tapi lain dengan Billa saat teman-temannya begitu menikmati pemandangan tapi Billa malah ketakutan.

Kelvino melihat wajah ketakutan Billa yang terlihat pucat dengan gemetar.

"Lo takut naik bianglala? Kenapa nggak bilang? Kan gue bisa temenin lo nggak naik bianglala," ucap Kelvino.

Selamat Pagi, Billa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang