Billa sedang dalam perjalanan menuju rumah setelah pulang dari sekolah diantar oleh supir nya, memang Ayah nya yang menyuruh Billa agar kemana pun Billa pergi memakai supir, Billa juga menuruti apa yang dikatakan Ayahnya.
"Assalamualaikum, Bunda." salam Billa saat membuka pintu namun Bunda nya tidak ada hanya kakak nya yang duduk di sofa sambil menonton TV.
"Waalaikumussalam, Dek." jawab Kak Lia.
"Bunda kemana Kak? Kok nggak ada?" tanya Billa pada kakak nya.
"Bunda lagi arisan katanya, trus tadi juga Bunda udah nyiapin makanan buat kamu di atas meja, kamu ganti baju aja dulu trus makan," ucap Kak Lia yang sedang menonton TV sambil ngemil.
"Iya, Kak." Jawab Billa singkat.
Billa pergi menuju kamarnya yang di lantai dua dekat kamar Kak Lia. Namun saat menaiki tangga Kak Lia memanggil Billa.
"Dek?" panggil Kak Lia sedikit keras.
Billa menghentikan langkahnya lalu menoleh ke Kak Lia, "Ada apa Kak?"
"Nanti sore temenin kakak yuk beli buku! Kakak butuh buku nih buat kuliah kakak, mau ya Dek? Nanti Kakak beliin kamu novel deh," pinta Kak Lia sambil menampilkan Puppy eyes nya.
Padahal Billa sangat ingin menghabiskan hari ini dengan di kamar membaca novel nya yang belum selesai, tapi yasudah lah mungkin Kakak nya memang butuh ditemani.
"Yaudah gua ikut Kakak," putus Billa dan berjalan kembali menuju kamarnya.
"Eh tunggu-tunggu! Kok sekarang lo pake bahasa Lo gue, biasanya juga aku kamu. kenapa nih?" Tanya Kak Lia.
"Iya nih kak, disuruh sama temen-temen aku katanya kalo aku kamu ngerasa formal banget jadi keterusan deh, gak apa-apa kan, kak?" tanya Billa hati-hati.
"Ya gapapa, senyaman lo aja!" Ucap Kak Lia santai.
Setelah sampai kamar Billa menutup pintu dan merebahkan tubuhnya diatas kasur, dia menatap langit-langit kamarnya lalu pikirannya mulai campur aduk antara masa lalunya dan juga siapa yang mengirim surat dengan ucapan selamat pagi itu.
Billa memang memiliki masa lalu di Bandung yang menyedihkan baginya sampai dia tidak mau mengenal lagi arti cinta sebenarnya. Menurut Billa cinta itu memilukan biar sang waktu saja yang menentukan siapa hati yang tepat untuk Billa pilih sebagai pelabuhan terakhir untuk menetap.
Namun saat ini Billa seakan tidak ingin memikirkan itu, Billa harus fokus sekolah yang tinggi supaya cita-citanya menjadi seorang Dokter bisa tercapai.
Tetapi Billa juga memikirkan siapa yang mengucapkan selamat pagi untuk Billa dengan secarik tulisan di kertas. Kata teman Billa surat itu dari seorang cowok, tapi Billa tidak mengenal cowok selain cowok yang sekelas dengan Billa. Itu saja Billa kadang sering lupa siapa nama cowok yang sekelas dengan Billa.
"Mungkin aja orang iseng makanya ngirimin surat aneh kayak gitu ke aku,"ucap Billa bermonolog.
Billa juga tidak mau memikirkan itu lebih baik Billa ganti baju dan turun kebawah untuk makan.
Saat Billa mau bangkit dari rebahannya ponsel Billa bergetar tanda ada notif masuk. Lalu Billa membukanya ternyata Group dengan sahabat-sahabatnya.
Paguyuban Manusia Cantik ♥️Naya Sangat Cantik🌈
Hai Rakyatku! Apa kabar? Apa kalian baik-baik aja? Naya yang cantik ini kabarnya baik-baik saja jika kalian bertanya.Syifa Imut calonnya Rafathar💕
Apaan sih Naya ganggu Syifa lagi nonton You Tube aja! Kan Syifa lagi nonton Rafathar yang mau jadi calon suami Syifa, trus dengan tidak sopannya Naya mengirim pesan langsung Mak Klunting hp Syifa
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamat Pagi, Billa!
Teen FictionREVISI SETELAH TAMAT. Antara bimbang dan suka yang masih melekat dalam pikiran seorang Billa, gadis SMA Candrawinata yang pemalu dan pendiam yang mempunyai masa kelam yang baginya begitu pilu bersama orang yang dia sayang dulu. Dia trauma dan perca...