Happy Reading❣️
Jangan lupa Vote yaaa, karena satu vote dari kalian sangat berharga untuk Author🤗Jangan lupa di putar mulmednya, biar nge-feel.
Memories March.
Tentang Maret yang pilu, tentang Maret yang membuat diriku hancur sehancur hancurnya, melihat kenyataan yang jelas di depan mataku dan dunia seakan mendukung kekejaman itu aku yang pasrah kala malam itu berharap ada keajaiban datang meski hanya kecil.
Aku merasa hina, aku merasa tidak pantas untuk hidup menginjakkan kaki ku di tanah ini. Semua itu telah terjadi dan sakit serta trauma ini masih enggan untuk pergi.
Aku yang selalu berpikir cinta pertama itu indah ternyata cinta pertama ku sangat menyedihkan.
Kita berawal di bulan Maret namun kita juga berakhir di bulan Maret.Lekas sembuh diriku..
G.A.
Billa membuka lembar demi lembar buku diary miliknya yang dulu dia tulis sepanjang waktu bersama masa lalunya itu. Sampai pada lembar terakhirnya, Billa menitikkan air matanya kembali. Diary yang berjudul "Memories March" adalah diary terakhir Billa yang ia tulis dibuku itu, karena sudah tidak ada hal yang membahagiakan yang harus ia tulis, semua hanya tinggal kenangan yang sakit.
Disitu juga tertera inisial nama orang yang membuat Billa seakan tidak mau mengenal cinta lagi masa lalu nya itu membuatnya terpuruk dan ingin mengakhiri hidup nya kala itu juga.
"Lo kenapa, Dek?" tanya Kak Lia.
Billa tidak sadar jika Kak Lia masuk kamarnya, mungkin karena pikirannya terlalu fokus pada buku diary itu.
Billa menggelengkan kepala, "Nggak papa kok Kak,"
"Kepikiran sam--" ucapan Kak Lia dipotong Billa.
"Nggak usah disebutin namanya Kak," ucap Billa.
Kakaknya mengerti bagaimana perasaan Billa sekarang, Kakaknya tau bagaimana perjuangan Bilal untuk bangkit dari masa lalunya yang Kakaknya sendiri belum tentu bisa menerimanya. Tapi Billa sudah sampai ke tahap ini pun adalah perjuangan yang hebat meski sesekali dia tidak ingin hidup.
"Kenapa lo tiba-tiba buka diary lama?" tanya Kak Lia.
"Nggak papa! Gue mau cerita sama Kakak," ucap Billa.
"Apaan?" jawab Kak Lia.
"Tadi Kelvino nembak gue," ucap Billa.
"Terus gimana? Lo terima Kelvino?" tanya Kak Lia dengan penasaran.
Billa terdiam sejenak, bagaimana dia bisa menerima Kelvino dengan hati yang masih seperti ini, pasti masih sangat sulit.
"Enggak." jawab Billa lesu.
"Ya ampun Bill, kenapa ditolak sih? Kelvino tuh orangnya asik, ganteng, kurang apa coba?" Kak Lia seakan tidak terima jika Billa menolak Kelvino.
"Gue masih takut Kak, kalau kejadian dulu terulang lagi. Jadi, gue nggak mau buru-buru jadian sama Kelvino." papar Billa.
Kakaknya paham dengan penuturan Billa, masih trauma itu masih tetap ada meski kakaknya tau jika Kelvino terlihat tulus mencintai Billa namun apa boleh buat jika hati Billa masih tertutup dan sulit membukanya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamat Pagi, Billa!
Teen FictionREVISI SETELAH TAMAT. Antara bimbang dan suka yang masih melekat dalam pikiran seorang Billa, gadis SMA Candrawinata yang pemalu dan pendiam yang mempunyai masa kelam yang baginya begitu pilu bersama orang yang dia sayang dulu. Dia trauma dan perca...