~Hari pertama sekolah~
"Hallo semuanya, perkenalkan nama saya Selfi."
Perkenalan yang cukup singkat dengan wajah seramah mungkin di lakukan Selfi. Matanya menyapu ruangan kelas yang di isi oleh siswa-siswi yang sekarang tengah menatapnya. Rasa gugup hadir, wajar saja, ini untuk pertama kalinya berhadapan lagi dengan banyak orang.
"Salam kenal, semoga kita bisa berteman," tambah Selfi tersenyum hangat meskipun jari-jari tanganya saling bertautan menahan rasa canggung dan malu.
"Salam kenal juga Selfi..." Seru cowok berambut kribo dengan kulit gelap namun giginya putih mengkilat.
"Asal mana neng? Bojong gede?" Tambah si Kribo bertanya.
"Bukan," balas Selfi tersenyum kikuk.
"Yhe kampret! Bojong gede lagi, jelas-jelas dia keturunan indo-chinesse ya neng?" Sambar cowok yang memiliki sedikit rambut, alias botak.
"Bukan," balas Selfi lagi masih dengan raut wajah yang sama.
"Lah lo gak nyambung! Orang gue nanya dia asal mana, masa dia jawab indo-china, benar-benar gaje!" Seru si Kribo.
"Udah atuh Pak Tono! Kasian Selfi nya, suruh duduk atuh Pak. Elo Kribo! Botak! Ulah bacot waè, Berisik! Gandeng! Ini tèh kelas bukan tempat sidang!" Seru cewek berambut bob hitam legam dengan alis tebal, cewek itu cantik, dan dari penampilanya cewek itu sangat energic dan tomboy?
Pak Tono mengangguk lalu melihat Selfi. "Yasudah Selfi, silahkan duduk di sebelah Ari."
Masih berdiri di depan, Selfi melihat bangku kosong. Kata Pak Tono ia di persilahkan duduk di sebelah siswa bernama Ari? Tapi yang Selfi lihat bangku kosong hanya ada satu, dan itu di samping cewek berambut bob tadi.
"Em--"
"Iya Selfi, sini! Kamu duduk di sebelah saya. Kadieu sok," ujar cewek bob. Selfi mengangguk kemudian berjalan. Dalam pikiranya ia memikirkan nama cewek itu, apa iya namanya Ari?
(Kadieu: kesini)
Selfi mendudukan diri di kursi di sebelah cewek gaya rambut bob itu.
"Saya tau apa yang kamu pikirin Selfi," ucap cewek itu tersenyum pada Selfi.
Sontak Selfi menoleh. "Iya?"
"Kamu mikirin nama saya, Ari kan? Heheu, kalo gitu kita kenalan dulu atuh." Cewek itu mengulurkan tanganya pada Selfi. Dengan canggung, Selfi menerima uluran tangan cewek tersebut.
"Ariana, panggil waè Ari. Tapi kalo malem, Ana. Ari-ana. Alus pisan ya nama saya, iyakan?" Ariana memperkenalkan diri dengan celotehan khas sunda nya, sedikit berbisik, sebab Pak Tono sedang memulai penjelasan materi di depan.
Selfi tersenyum tipis. "Oh nama kamu Ariana."
"Iya." Balas Ariana tersenyum dengan maskulin.
Selfi kembali menghadap depan, dan mengeluarkan buku-bukunya. Ia menatap tak paham atas materi yang sedang di jelaskan Pak Tono. Jelas, ia seharusnya masuk ke kelas 10 dulu. Tapi Sekar bilang, ia tidak mau Selfi masuk ke kelas 10, jadi Dinu bilang pada pihak sekolah bahwa Selfi harus langsung masuk ke kelas 11.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELFI ▪Selesai
Teen FictionTerbangun dari koma dalam satu tahun ternyata membuat Selfi kehilangan sosok yang selama ini selalu berada di sisinya. Banyak yang mengatakan bahwa sosok yang hilang dan di cari Selfi telah tiada, tapi Selfi yakin seseorang itu masih hidup dan tak j...