~06~

149 33 7
                                    

~Dia datang~

"Menurut kamu pagi-pagi begini tèh enaknya makan apa ya?"

"Aku mau pesen bubur ayam aja."

Saat ini Selfi dan Ariana sedang berada di kantin. Tadi saat Selfi baru sampai ke kelas, Ariana langsung mengajak Selfi ke kantin. Katanya sarapan bareng. Dengan senang hati Selfi setuju. Ini adalah tahap awal supaya dirinya bisa lebih akrab dengan Ariana.

"Saya juga sama deh kalo begitu mah," kata Ariana, seraya tersenyum.

"Yaudah biar aku pesenin." Selfi hendak bangkit dari kursi, namun Ariana menahan nya.

"Kenapa?"

"Biar saya aja yang pesenin. Kalo ketahuan Kakak kamu yang lagi mantau, di meja pojok itu, nanti dia ngira yang enggak-enggak," ujar Ariana, matanya melirik judas ke arah meja pojok. Lantas Selfi mengikuti arah pandang Ariana.

Benar kata Ariana. Disana ada Jehan dan temanya yang Selfi ketahui, Aroon. Namun Selfi tidak kenal dengan satu cewek yang duduk bersama Jehan dan Aroon di meja itu. Yang tak lain adalah Karisa.

"Saya pesen dulu, kamu tèh duduk aja disini anteng-anteng." Ariana pergi memesan bubur untuk dirinya dan Selfi. Menatap punggung Ariana yang berhenti di tukang bubur, kantin sekolah. Lalu Selfi kembali duduk. Sebelum itu ia sempat melirik sang Kakak yang masih mengawasinya.

"Menurut gue, Ariana baik deh sama Selfi," kata Aroon yang juga ikut memantau Selfi dan Ariana.

"Iya, kayaknya Ariana gak akan buat pengaruh buruk buat Selfi," ucap Karisa.

Jehan mendengus. "Belum tentu! Si Ariana itu tau kalo kita lagi ngawasin dia. Dia pasti cuma pura-pura baik sama Selfi di depan gue doang."

"Maksudnya?"

"Iya, pasti kalo gak ada gue disini ngawasin Selfi. Si cewek bar-bar itu pasti nyuruh-nyuruh adek gue buat pesenin makanan lah, buat apa lah, pasti adek gue di babuin sama dia," kata Jehan. Mata cowok itu masih dengan cerdas memperhatikan Selfi yang sedang duduk diam. Sesekali Jehan melihat ke arah Ariana yang sedang menunggu pesanan.

Ariana yang sadar tengah di perhatikan oleh Jehan, lantas berbalik menatap Jehan dan mengacungkan jari tengahnya, FUCK!

"Sialan!" Umpat Jehan pelan, matanya menatap tajam Ariana yang juga menatapnya dengan alis terangkat sebelah. Sungguh wajah yang membuat Jehan jengkel.

Sudah ia tidak suka dengan Ariana, kelakuan Ariana padanya juga membuat kesan Ariana semakin buruk dimata Jehan. Ini harus segera di tindak. Jehan harus bisa mencarikan teman baru untuk adiknya itu. Paling tidak Jehan menjauhkan Selfi dari Ariana. Biar saja Selfi sedih sementara, asal Selfi tidak terbawa dampak negatif berteman dengan cewek bar-bar di matanya itu.

Sementara Selfi, masih diam menunggu Ariana. Selfi menoleh kan kepala ke arah meja yang di tempati Jehan dan teman-temanya. Selfi melirik Aroon sekilas. Melihat Aroon membuat Selfi kembali teringat pada pesan yang dikirim Aroon semalam. Mengirim foto Resal? Kenapa Aroon mengirim foto Resal pada Jehan? Pikir Selfi.

Foto dulu, welcome back Indonesia, And I'm coming SMA JAYA BANGSA PAGI.

"SMA Jaya Bangsa Pagi?"

SELFI ▪SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang