~12~

110 27 0
                                    

~Merenung di taman~

Angin malam yang menyejukan namun juga dapat menyakitkan kini menyapu kulit Selfi yang sedang duduk di kursi taman yang berada di samping kanan rumah, dan jika Selfi mendongakan kepalanya, ia akan melihat balkon kamar miliknya. Taman itu sudah ada sejak pertama kali rumah ini di bangun.

Ini adalah kali pertamanya ia menginjakan kaki ke taman di malam hari setelah sekian lamanya. Rambut sepunggung Selfi berkibar tertiup angin malam yang sesekali berhembus kencang.

"Kak Jeje, ini temenku. Namanya Resal. Ayok Kakak kenalan juga sama Resal." Selfi kecil mengenalkan Resal pada Jehan yang kala itu berusia sekitar 10 tahun.

"Dia siapa?" Bisik Resal pada Selfi. Saat itu Resal pertama kalinya ke rumah Selfi.

"Dia Kakak aku."

Jehan yang sedang sibuk bermain PSV melirik Resal. "Aku emang gak mau punya adik, tapi kalau lihat temenya Selfi, kayaknya adik cowok lebih asik," batin Jehan.

Resal mengulurkan tanganya. "Aku Resal."

Tak langsung menerima uluran tangan Resal, Jehan menatap bocah itu datar sebelum akhirnya ia pun menjabat tangan Resal. "Jehan. Panggil Kak Jehan!"

Selfi tersenyum melihat Resal dan Kakaknya berkenalan. "Wahhh!!!"

Jehan menatap Selfi sinis lalu melepas tanganya yang bersalaman dengan Resal. "Gak usah lebay!" Sentak Jehan.

Sentakan itu membuat Selfi terperanjat, begitupun Resal yang langsung menatap Jehan tak suka. "Kenapa Kakak galak sama Epi?"

"Kakak gak suka sama dia," balas Jehan membuat Selfi menundukan kepalanya.

"Kenapa?" Tanya Resal.

"Dia lemah, gak keren kayak kamu."

Selfi menghembuskan napas kasar. Ingatanya barusan kembali mengingatkan kejadian beberapa tahun lalu dengan kejadian beberapa saat lalu di sekolah. Kejadian saat dirinya masih berpura-pura pingsan, dan melihat adu mulut antara Jehan dan Kenzie.

"Bukanya dulu Kak Jeje itu baik banget sama Resal di banding sama adiknya sendiri? Tapi kenapa tadi di sekolah Kak Jeje kasar banget sama Resal?" Gumam Selfi.

Selfi menyisir rambutnya frustasi. "Resal juga! Kenapa dia juga gak bilang alasan dia ngerubah namanya sama Kak Jeje."

Ya, Selfi saat itu sudah sadar dari pingsan, namun ia sengaja tetap memejamkan matanya dengan alasan dan harapan kalau Kenzie yang dia anggap Resal itu akan mengakui namanya sebagai Resal pada Jehan dan mengatakan segala-galanya alasan dia pergi dan kembali dengan sikap dan perilaku yang berbeda. Karena hubungan antara Jehan dan Resal sejatinya lebih pantas di sebut sebagai Kakak beradik di banding dirinya sendiri.

~

Mic mic bungee~
Bright light jeonjin~
Manghal geo gatassgessjiman I'm fine sorry~

Mianhae billboard~
Mianhae worldwide~
Adeuri neom jalnagaseo mianhae eomma~

Kenzie bergerak lincah sesuai dengan ketukan musik dan dance practice yang ia hapal karena keseringan menonton dance practice lagu Mic Drop-BTS di youtube. Musik terus berdentum kencang seisi kamar Kenzie. Entahlah, lagu Mic Drop dari BTS ini menjadi lagu favorite nya. Kenzie dance ria di depan cermin di ikuti Steven si kucing anggora kesayanganya.

"Ayok Epen goyang-goyang yihaaaaa!!!" Kenzie semakin bergerak lincah seraya melihat Steven yang sudah sangat terlatih olehnya.

BRAK!!!

SELFI ▪SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang