~Menganalisis Fakta~
Ariana berlari tergopoh untuk mencapai Aroon, bersembunyi di balik cowok itu untuk melindungi diri. Beberapa saat lalu saat Ariana hampir masuk ke dalam rencana jahat seseorang, Aroon datang, dan kini, Aroon menjotos habis cowok yang menyamar menjadi ojek online, namun ternyata suruhan orang untuk berbuat jahat pada Ariana.
Sekalipun Ariana di sebut troublemaker sekolah dan suka membangkang guru dan di segani siswi sekolah, Ariana tetap saja seorang perempuan yang takut juga jika berhadapan dengan laki-laki, apalagi hendak berbuat macam-macam padanya.
Aroon menatap orang yang ia hajar habis-habisan. "Lo pasti kenal gue," ucap Aroon masih menatap laki-laki sepantar dengan nya itu yang babak belur.
Cowok dengan hidung bercucuran darah itu menatap Aroon gelisah.
"Gue juga kenal lo," lanjut Aroon berjongkok di samping cowok babak belur itu yang masih terlentang usai di babat habis Aroon.
Aroon tersenyum kiri. "Henta."
"Henta Rays, anak SMA Maju Tak Gentar. Komplotan geng motor brandalan sampah!" Lanjutnya.
Aroon melirik Ariana yang masih berkutik takut, lalu kembali melihat cowok bernama Henta. "Lo tau gak? Yang mau lo apa-apain itu siapa?"
"Di tendang lo dari geng sampah itu sama ketua lo yang agung? Jadi kang ojek? Di bayar sama orang berapa sampe mau nyulik jamet?" Papar Aroon tersenyum meledek pada Henta.
Henta masih diam tak bersuara, dia hanya meringis sedari tadi. Aroon menggeleng-gelengkan kepala nya melihat Henta dengan miris. Sementara Ariana, dia hanya terdiam melihat semua nya sejak tadi, dia juga melihat bagaimana Aroon menghajar Henta membabi buta.
"K-kak Aroon, saya teh gak apa-apa. Tolong anterin saya pulang ya Kak." Ariana buka suara, suaranya pun bergetar.
Aroon menatap Ariana lalu mengangguk kan kepala sambil tersenyum. "Iya, gue anterin pulang, tenang aja. Tapi, habis ini ya."
Ariana mengerenyit. "Maksud Kak Aroon?"
Aroon berdiri, menatap Henta yang masih tergelak dengan tatapan tajam. "Siapa yang nyuruh lo macem-macemin Ariana?!"
Henta masih diam, tak berniat menjawab. Aroon menyepak kaki Henta. "JAWAB!"
Ariana terperanjat mendengar Aroon membentak dengan amat keras nya, untung saja ini rumah kosong, jika di jalanan, maka mereka akan jadi pusat perhatian.
"Gu---"
"Sssttt... bercanda, gak usah di jawab, gue tau kok siapa yang nyuruh lo. Dah! Balik sana," ujar Aroon membuat Ariana mengerenyit tak paham, sedangkan Henta menampilkan wajah was-was.
"Siapa lagi kalo bukan Karisa, hmh. Siap-siap mampus sama Jehan."
~
Hari menjelang sore, Selfi dan Kenzie masih jalan bersama. Beberapa saat lalu mereka di caffe, kurang lebih satu jam mereka menghabiskan waktu di sana. Sekarang, Selfi mengajak Kenzie ke sebuah toko kue.
"Ngapain kita ke toko kue?" Tanya Kenzie ketika masuk ke dalam toko.
"Beli kue," jawab Selfi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELFI ▪Selesai
Teen FictionTerbangun dari koma dalam satu tahun ternyata membuat Selfi kehilangan sosok yang selama ini selalu berada di sisinya. Banyak yang mengatakan bahwa sosok yang hilang dan di cari Selfi telah tiada, tapi Selfi yakin seseorang itu masih hidup dan tak j...