~Maaf~
Selfi memperhatikan Dokter yang sedang memeriksa Kenzie, begitupun Jehan. Kenzie sudah sadarkan diri, dan sekarang tengah di periksa kembali oleh Dokter. Sebelumnya ini situasi seperti ini terjadi beberapa tahun lalu sebelum ia koma dan Resal pergi ke luar negeri.
1. Resal suka main game online (sama)
2. Resal alergi susu (sama)
3. Resal suka baca cerita dark fantasi (beda)
4. Resal suka parfum aroma vanilla.
5. Resal suka warna hitam (sama)
6. Resal gak suka whipcream di kue (sama)
7. Resal punya luka bakar di pinggang sebelah kiri.Selfi menandai ponit kedua.
"Kamu sudah tahu atau belum kalau kamu itu alergi pada susu sapi?" Kata Dokter laki-laki dengan kacamata yang bertengger di hidung nya.
"Iya Dok saya tau, tapi saya lupa," jawab Kenzie dengan nada amat melas.
"Kasihan, mana masih muda."
"Ya ampun Dok, ini kedua kalinya saya di katain begitu sama orang," ucap Kenzie membuat Dokter itu terkekeh.
Dokter itu menatap Selfi dan Jehan bergantian. "Teman kalian ini alergi terhadap susu sapi, sekarang dia sudah tidak apa-apa, nanti, ambil resep obat lalu ambil di apotik ya."
Selfi mengangguk. "Baik Dokter, terimakasih ya."
Selfi mendekat pada Kenzie. "Ma-maaf ya aku gak tau kalo kamu alergi susu," alibi nya.
"Iya gak apa-apa, biar lo tau juga. Nanti kalo habis nikah berarti lo jangan buatin gue sarapan pake sus---"
"NGAREP LO!" Semprot Jehan.
Kenzie menatap Jehan. "Lah kok lo ada di sini Bang?"
Kenzie memicing, melihat Jehan dari atas hingga bawah. "Lah, ini kan baju Kang Susu di depan tadi."
"Heh lo pikir baju kayak gini Tukang susu doang yang punya!" Pungkas Jehan.
Ponsel Jehan bergetar di saku, ada yang menelponya. Dengan sigap Jehan mengeluarkan ponsel dari saku celana nya dan mengangkat telpon yang ternyata dari Aroon.
"Hallo?"
"Ariana hampir di perkosa sama orang suruhan Karisa."
Mata Jehan menyiratkan keterkejutan namun tetap terlihat tajam manusuk di tambah ada emosi lain yang muncul. "Lo dimana sekarang?"
"Gue otw nganterin Karisa pulang."
"Oke lo anterin dia."
"Terus?"
"Sisa nya gue yang urus." Jehan mematikan sambungan.
Jehan memegang bahu Selfi lalu memutar tubuh adiknya itu supaya berhadapan dengan nya. "Kamu mau ikut Kakak gak?"
Selfi menggeleng cepat. "Enggak, aku pulang sama Res-- Kenzie."
Jehan melirik Kenzie. "Lo bisa bawa motor habis celeng begitu?"
"Bisa lah Bang, kan gue udah sembuh ini," balas Kenzie.
Setelah mengusap kepala Selfi, Jehan segera melangkahkan kaki keluar dari sana dan pergi kemana tempat yang sudah ia hendak tuju. Berjalan di koridor rumah sakit dengan tangan terkepal, dan sorot mata dingin.
"Satu masalah masih belum selesai, masalah lain datang. Dan kenapa? Kenapa gue peduli sama masalah yang satu ini!"
Kenzie bangun dari posisi berbaring nya, ia terduduk di ranjang rumah sakit dengan cengiran kuda. Ini sisi lain juga yang dapat Selfi lihat sangatlah berbeda dengan Resal. Jika Resal, Resal selalu memasang wajah datar dan waspada. Sementara orang yang bernama Kenzie yang ia anggap Resal selalu menampilkan wajah bahagia di setiap suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELFI ▪Selesai
Teen FictionTerbangun dari koma dalam satu tahun ternyata membuat Selfi kehilangan sosok yang selama ini selalu berada di sisinya. Banyak yang mengatakan bahwa sosok yang hilang dan di cari Selfi telah tiada, tapi Selfi yakin seseorang itu masih hidup dan tak j...