~Lagi~
Kenzie mengayuh sepeda milik Selfi dengan Selfi yang di boncengnya. Kenzie menikmati bersepeda sore hari dengan terpaan angin yang menyejukan badan. Sesekali ia membunyikan lonceng sepeda, dan mengundang gelak tawa dirinya maupun Selfi. Begitupun Selfi, ia begitu senang, Kenzie yang ia yakini adalah Resal kini memboncengnya lagi setelah ia bangun dari koma.
"Gue baru tau, kalo sepedaan sore gini ternyata asik juga ya sist, adem, seger. Abis ini gue sering-sering deh, sepedaan sore kayak gini, sambil cuci mata liat cabe-cabean muka vampire," kata Kenzie, poni rambutnya yang lurus hitam kecokelatan berhambur lembut di terpa angin.
"Dulu waktu kita SMP, setiap Sabtu sore, kamu jemput aku buat sepedaan, terus main di alun-alun sambil makan gula-gula kapas warna hijau kesukaan aku," tutur Selfi.
"Kayak apa sih si Resal itu? Sampe lo ter-stress-stress sama dia," ujar Kenzie membuat Selfi tersenyum hambar.
"Dia pura-pura, atau gimana ya? Kenapa dia seolah-olah, memang bukan Resal," batin Selfi bicara.
Selfi menepuk-nepuk pundak Kenzie pelan. "Berhenti, ayok kita duduk di sana." Selfi menunjuk taman kecil di pinggir jalan dengan satu kursi taman panjang dam bunga-bunga yang banyak di sana.
Kenzie mengerem sepeda. "Boleh dong!"
Kenzie membelokan sepeda nya dan kembali mengayuh sedikit untuk menuju taman kecil yang di tunjuk Selfi barusan. Berhentilah Kenzie, Selfi turun, lalu di taruhnya sepeda milik Selfi itu. Selfi berjalan menuju kursi putih yang ada di tengah taman dengan rumput hijau segar yang tumbuh pendek terawat.
"Gue baru ngeh ada taman bagus di tepi jalan," ucap Kenzie mengedarkan pandangan.
Selfi tersenyum dan duduk di kursi itu. "Masa sih?"
"Ya iyalah, masa iya-iya dong!" Kata Kenzie kemudian menyusul duduk di kursi yang sama, ia duduk bersanding dengan Selfi.
Selfi menghembuskan napas pendek, ia sedikit menggeser tubuhnya menghadap Kenzie, Selfi menatap Kenzie yang juga sadar dan menatapnya balik.
"Kenapa liat-liat? Ganteng banget ya gue, iya-iya gue juga udah sadar kok," beo Kenzie percaya diri.
"Kamu risih ya di panggil Resal sama aku?" Tanya Selfi menatap Kenzie dengan mata teduh miliknya.
Kenzie terkekeh menunjukan matanya yang menyipit manis. "Ya iyalah, orang nama gue Kenzie kok di panggil Resal. Bukanya risih, tapi penasaran, seberapa mirip sih gue sama si Resal-Resal itu. Sampe lo yakin banget kalo gue itu si Resal."
"Kalau gitu, sekarang, aku akan anggap kamu itu Kenzie. Dan ceritain semua tentang kamu yang bernama Kenzie itu," tutur Selfi tersenyum hangat.
"Aku yakin, kamu Resal. Dan apa yang akan kamu ceritakan nanti, pasti tentang kamu yang aku tahu selama ini, tentang Resal," batin Selfi.
~
Jehan menghempaskan bokong nya ke soffa bersamaan dengan tas nya yang ia lempar ke soffa seberang. Ia menghela napasnya penat, memejamkan mata, mencoba mengatur napas nya yang tak karuan sejak tadi. Belakangan ini, pikiran Jehan bentrok dan kusut. Bukan! Rupanya pikiranya penuh semenjak Selfi bangun dari koma.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELFI ▪Selesai
Teen FictionTerbangun dari koma dalam satu tahun ternyata membuat Selfi kehilangan sosok yang selama ini selalu berada di sisinya. Banyak yang mengatakan bahwa sosok yang hilang dan di cari Selfi telah tiada, tapi Selfi yakin seseorang itu masih hidup dan tak j...