~Obrolan~
Tuk! Tuk!
Suara pulpen yang Selfi ketukan ke meja terdengar jelas di telinga beberapa siswa yang sudah datang ke kelas, dapat terhitung oleh jari, hanya ada 4 orang, itupun dengan Selfi sendiri. Selfi benar-benar merasa bosan, ia melirik jam yang menempel di depan tepatnya di atas papan tulis. Jam sudah menunjukan pukul 06.40, namun belum banyak yang datang ke kelas termasuk Ariana.
Drrrttt... drrtt... drrtttt...
Ponsel Selfi berdering, seraya bergetar pertanda seseorang menelponya.
"Kak Jeje," ucap Selfi, membaca nama yang terpampang di layar ponselnya.
"Ya?"
"Kamu di kelas?" Tanya Jehan di sebrang telpon.
"Iya."
"Kakak ada di kantin, mau Kakak beliin sarapan?"
"Tadi udah sarapan di rumah."
"Siapa tau kamu masih laper."
"Enggak usah Kak Je."
"Yaudah kalo enggak."
Sambungan terputus. Selfi kembali menaruh ponselnya ke meja. Tanganya terulur untuk mengambil buku coretan yang selalu ia simpan di kolong meja. Buku itu adalah buku pelampiasan saat Selfi merasa bosan, ataupun untuk coret-coret saat mengerjakan soal matematika.
Selfi mengambil buku itu, di bukanya tutup pulpen dan ia memulai aksinya untuk mencoret-coret buku tersebut dengan menuliskan namanya sendiri dengan berbagai gaya huruf, tanda tangan, dan membuat garis-garis absurd.
"DOR!!!"
Alangkah terkejutnya Selfi sampai pulpen yang ia pegang jatuh ke lantai dan tubuhnya tersentak seketika. Selfi mengelus dada, ia menoleh pelan ke samping kiri nya, dimana Kenzie sedang tertawa renyah seraya duduk di meja Ariana.
"Ulululu... kaget ya?" Ucap Kenzie sembari mengunyah permen karet.
"Gak lucu," balas Selfi datar.
"Iyalah emang gak lucu buat lo, karena lo kaget. Tapi itu lucu buat gue, liat muka kaget lo yang mirip bayi Anoa, AHAHAHA!!!" Ujar Kenzie di akhiri tawa.
Selfi melihat wajah Kenzie sekilas, lalu ia beranjak mengambil pulpen nya yang jatuh. "Lain kali jangan kayak gitu, kamu kan tau kalau aku paling gak suka di kagetin," ucap Selfi kembali duduk di kursinya.
Lagi, Kenzie tertawa. "Halu deh lo! Kapan gue tau kalo lo paling gak suka di kagetin? Kenal aja baru beberapa hari, ish! Kebiasaan deh Mimuuttt..." Kenzie mencubit kedua pipi Selfi gemas.
Selfi metonta, menepis tangan Kenzie yang masih mencubit pipi nya. "Lepas Sal."
Kenzie melepas cubitan nya. "Sal?"
"Haduh lagi-lagi, pusing pala Nzie!" Kenzie memutar kepalanya lebay.
Selfi menatap Kenzie lama. "Kamu kenapa sih?" Katanya.
Kenzie lantas mengerenyit. "Kenapa apanya?"
"Kenapa kamu gak mau ngakuin kalo kamu itu Resal," ucap Selfi menatap Kenzie, nanar.
Kenzie membuang napas kasar. "Astagfirullah... gue Kenzie, bukan Resal tau! Lo tuh yang kenapa, kenapa lo selalu bilang kalau gue itu Resal, Resal, Resal. Gak habis thinking deh gue."
"Ya karena kamu emang Resal."
Kenzie turun dari meja. "Whatever! Terserah! Bomat," beo Kenzie seraya berjalan menuju mejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELFI ▪Selesai
Teen FictionTerbangun dari koma dalam satu tahun ternyata membuat Selfi kehilangan sosok yang selama ini selalu berada di sisinya. Banyak yang mengatakan bahwa sosok yang hilang dan di cari Selfi telah tiada, tapi Selfi yakin seseorang itu masih hidup dan tak j...