BAHASA KASAR, AWAS YANG LAGI PUASA.
**Memang menyembunyikan sesuatu dari seseorang tidak membuat tenang, terlebih lagi dari orang terdekat kita. Hal yang disembunyikan jika terdengar lewat orang lain memang sangat menyakitkan, dikatakan atau tidak kenyataanya akan sama. Mungkin sesuatu tadi dapat membuat seseorang sakit, mungkin juga membuat senang. Entahlah, jika dikatakan hasilnya akan sama.
Ibu dari empat anak itu termenung di halaman belakang yang langsung menampakkan pemandangan taman dan lapangan golf. Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu menampilkan mimik wajah yang sedih.
Bunga
Ya, Bunga. Dari tadi wanita itu memikirkan bagaimana cara menjelaskan kepada Rangga apa yang Bunga sembunyikan selama ini. Tujuh belas tahun Bunga menyembunyikan begitu lama. Bunga takut jika seandainya putranya tahu dari orang lain, bukan dirinya. Tapi jika dijelaskan sekarang, ia belum siap. Belum siap putranya marah, atau bahkan kecewa ? Bunga sangat takut.
Bunga terlonjak saat seseorang menepuk pundaknya. Pria yang ia cintai duduk disampingnya, sorot tajam suaminya membuat Bunga sedikit gugup.
"Dari tadi aku panggil, kenapa tidak menyahut ?" Ujar Jeyrald menatap Bunga yang dari tadi menunduk. Belakangan ini jika Jeyrald perhatikan Bunga selalu saja melamun, Jeyrald yakin jika istrinya di tanya nanti akan menghindarinya. Bunga itu tipikal ada masalah selalu diam, kadang Jeyrald sampai memaksa untuk bicara. Bunga tersenyum, wanita paruh baya itu mengusap tangan besar milik Jeyrald lembut, suaminya semakin hari semakin tampan.
"Aku hanya melihat bunga itu, mas. Sangat bagus"
"Benarkah, apa kamu kira aku bakal percaya setelah melihat tingkah kamu ?"
Terlihat jika Bunga tengah gugup. Memang, mau bagaimana orang berbohong jika dihadapkan dengan Jeyrald maka akan sia sia. Bunga meremat jarinya, mencoba melawan perasaan gugupnya didepan sang suami.
"Tidak ada, hari ini tidak pergi ke kantor mas ?" Usaha Bunga mengalihkan topik gagal, nyatanya tatapan mengintimidasi milik suaminya membuat dirinya kelu.
"Tidak usah mengalihkan topik, hari ini weekend"
"Katakan sendiri atau aku yang bakal cari tahu, sayang." Ujar Jeyrald serius.
Baiklah, seperti permintaan suaminya. Bunga harus jujur, mungkin juga dengan ia berkata jujur dapat menghilangkan sedikit ketakutannya.
"Rangga, aku khawatir dengan putraku mas. Aku mau tapi juga takut jika mengatakan apa yang selama ini sedang aku tutupi. Bagaimana nanti kalau Rangga marah atau bagaimana.. bagai-" Ucapan Bunga terhenti begitu saja saat Jeyrald membungkam dengan bibirnya. Kecupan singkat Bunga dapatkan dari Jeyrald
"Tidak perlu ada yang ditakutkan. Bicara jujur saja dengan Rangga, katakan sebenarnya jangan ditutupi. Katakan jika kita sudah menikah terlebih dulu dari Frans. Aku tidak mau ada lagi yang disembunyikan dari Rangga, sayang"
"Tapi mas-"
Perkataan Bunga terpotong kala tidak sengaja menatap pantulan kolam yang memperlihatkan bayangan Rangga.
"Lanjutkan Ma, terlanjur denger." Senyuman sinis dari Rangga mampu membuat hati Bunga tersayat merasakan sakit.
Apakah putranya kecewa dengannya ?
"Rangga dengerin Papa-"
"Diem lo, gua nggak butuh penjelasan yang keluar dari mulut lo" Tunjuk Rangga tepat didepan Jeyrald.
Apa tadi ? Menikah sebelum ayahnya, apa maksudnya. Enam belas tahun Mamanya menyembunyikan hal yang menurutnya sangat tidak masuk akal.
Menikah sebelum Ayahnya, berarti Mamanya sudah pernah menikah dengan orang dihadapannya ini. Rahasia yang membuat Rangga menorehkan kekecewaan pada Bunga. Kenyataan yang sulit Rangga terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assenlio Rangga
Teen FictionSangat menyenangkan mempunyai kehidupan yang sangat bebas. Rangga kehidupannya bebas, sangat bebas. Mempunyai mama yang sangat memanjakannya, dirinya anak broken home. Orang tuanya bercerai. Rasa bebas itu hanya sementara, setelah mama nya memutusk...