Part 12 - Serangan Panik

959 123 31
                                    

- Tiffany Hwang -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Tiffany Hwang -

"Aku pulang" Eunbi berucap pelan karena dia tahu tidak ada seorangpun yang akan menjawabnya juga

Gadis itu menjadi lebih pendiam sejak Hyunjoong dan Tiffany mengangkatnya menjadi anak tiri.

Eunbi memejamkan matanya erat saat mendengar teriakan Hyunjoong dari dalam ruangan kantornya. Ternyata ayah tirinya ada di rumah.

Eunbi yang masih berumur enam belas tahun tidak bisa berbuat banyak, hanya buru-buru berlari ke kamarnya menghindari orang tuanya.

Eunbi tahu kelanjutannya dan Eunbi takut.

Gadis tahun pertama SMA, masih belum dewasa dan baru saja kehilangan orang yang menjadi tempatnya berlindung, apa yang bisa diharapkan dari dirinya?

Eunbi terperanjat saat pintu kamarnya di buka kasar.

Siapa lagi kalau bukan Hyunjoong dan Tiffany.

Eunbi menangis keras. Kedua tangannya digunakan untuk memeluk tubuhnya sendiri, melindungi diri dari pukulan dan tendangan sekelas tenaga pria dewasa.

Hyunjoong dan Tiffany menulikan telinganya, tidak mendengar permohonan ampun Eunbi.

"Kau tahu salahmu?" Hyunjoong menahan emosi

Eunbi tersungkur di lantai, dia mendongak menggeleng lemah.

"Anak sialan! Aku tidak bisa mengubah nama perusahaan karena nama Hwanggeum sudah mendunia. Kalau aku ganti itu akan merugikan kita. Siapa yang bersalah pada masalah ini?" tanya Hyunjoong pada istrinya

Dalam hati Eunbi sudah tahu kalau Hyunjoong sarkastik. Saham turun, mendapat komplen customer, Sowon bad mood karena bertengkar dengan temannya, semuanya itu dijadikan alasan untuk melampiaskan emosinya pada Eunbi.

Walaupun tidak ada hubungannya, Eunbilah yang mendapat batunya.

Dengan seringaian licik Tiffany menjawab, "Tentu anak pembawa sial ini"

Lalu hanya permohonan maaf dan ampun yang terdengar di kamar Eunbi.

"Anak sialan ini lebih baik ikut orang tuanya ke neraka!"

"Mati kau sialan!"


























Mati...




















Matilah, kau pantas mati!




















Ikut orang tuamu ke neraka!




















The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang