Semula semuanya berjalan begitu lancar, bahkan terlalu lancar. Yah ... sekarang Perth tidak lagi merasakan tekanan batin dan serangan fisik maupun lisan dari para pembencinya berkat Mark.
Perth sangat bersyukur atas hadirnya Mark yang seperti pahlawan baginya, hingga semakin lama membuat Perth tidak tau diri dengan menaruh rasa lebih pada Mark. Perth tak yakin, tapi semenjak dekat dengan pemuda tampan itu Perth kerap merasakan perasaan asing yang seperti bukan rasa pertemanan, tapi.. mungkin lebih?
Hari ini Mark dan Perth sedang mengerjakan tugas bersama di rumah Perth, namun kali ini tak ada Win yang ikut serta. Perh fokus dengan tugasnya sedangkan Mark terlihat salah fokus malah memandangi wajah serius pemuda manis didepannya.
"Nah, udah selesai." ujar Perth akhirnya. Ia mengangkat kepalanya setelah tadi tertunduk fokus pada bukunya, dan mendapati Mark tengah bengong menatapnya.
"Mark?" panggil Perth. Namun tak ada jawaban, Mark masih setia memandanginya bahkan tanpa berkedip.
"Markkk..." sekali lagi Perth memanggil namun tetap tak ada respon.
Mengernyitkan wajahnya, Perth melambaikan tangannya ke depan wajah Mark untuk menyadarkan pemuda itu.
"Kesambet, kah?" beo Perth.
Puk!
Tak ada pilihan lain, Perth menepuk pundak Mark pelan dan seketika Mark terlonjak berlebihan seperti terkejut sekali. Mungkin karena terlalu melamun.
"Eh, ya?"
"Kamu ngelamun." kata Perth memberi tau.
Mark memasang wajah panik saat kepergok sedang memandangi wajah Perth lalu mengusap wajahnya kasar karena pikirannya.
"Gue kenapa dah." batin nya."Sorry, Perth."
Perth mengangguk mengerti lalu memberikan buku tugasnya pada Mark."Udah selesai nih, tinggal salin."
"Maaf ya gue gak bantuin malah ngelamun, hehee.." Mark tertawa kaku dan segera menyalin tugasnya ke bukunya.
"Ngelamunin apa emang?" tanya Perth.
"Haa?" Mark langsung panik dengan ekspresi kaku. Ia tidak mungkin mengatakan bahwa barusan sedang melamunkan Perth, kan? Itu namanya bunuh diri!
"Enggak kok," elak Mark. Perth lagi-lagi hanya mengangguk mengerti.
Saat Mark mulai menyalin tugasnya, kini justru gantian Perth yang terbengong memandangi Mark yang sedang fokus.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERTH TANAPON
Fanfiction"Aku kuat karena aku adalah Perth." - Perth Tanapon. Mengandung unsur yaoi bxb gay dan sejenisnya. Tidak suka silahkan menyingkir ^^ Remake dari karya ka @NANAnunaninunu