Mark tidak menghiraukan panggilan Win yang terus berteriak, ia hanya terus melangkahkan kakinya secepat mungkin menuju parkiran rumah sakit dan meraih motornya. Tidak ada lagi etika membawa kendaraan dengan hati-hati saat hatinya sedang terbakar emosi. Mark melaju kencang menuju rumahnya karena yang Mark tau Bright tidak masuk sekolah sebab asma nya kambuh. Masa bodoh jika Bright harus tewas ditangannya nanti, Bright pantas mendapat balasan atas perbuatannya.
BRAK!!
Membuka pintu dengan kasar.
"Tuan--"
Sapaan pelayan terpotong begitu melihat raut wajah merah tuan muda nya. Langkah lebar dan gebrakan pintu utama itu mengundang perhatian sang ayah dan ibu yang sedang bersantai di ruang tamu.
"Lho, Mark kok udah pulang?" Sang Ibu heran saat melirik jam masih menunjukkan pukul setengah sembilan, seharusnya Mark masih di sekolah. Namun lagi-lagi perhatian nya fokus pada wajah merah si bungsu yang tak menghiraukan tegurannya dan malah melangkah ke kamar atas.
"Mark.." kali ini sang ayah yang menegur sikap tak sopan putranya.
BRAK!!
"BRENGSEK LO, Bright!"
BUGH!
"LO UDAH KELEWATAN ANJING!"
BUGH!
"LO HAMPIR AJA BUNUH PERTH, BEGO!"
BUGH!
"LO EMANG BRENGSEK BRIGHT!"
BUGH!
Tak ada waktu untuk melawan saat Mark masuk langsung meraih Bright yang terbaring di kasurnya dan langsung menghajarnya tanpa ampun. Wajah pucat itu terlihat tak berdaya namun menampakkan raut wajah tak mengerti.
Diluar kamar, orang tua mereka yang mendengar keributan dikamar atas pun langsung berlari menghampiri. Setibanya di kamar, sang Ibu memekik terkejut begitu melihat Mark yang sedang memukuli Bright dengan brutal.
"Astaga Mark!"
"Mark!"
Sang ayah segera menarik si bungsu hingga cengkeramnya pada Bright terlepas.
"Lepasin, Pho! Dia harus dikasih pelajaran!" Mark memberontak melepaskan diri dari kukungan sang ayah. Hasratnya untuk menghajar Bright benar-benar membeludak, terlebih melihat wajah Bright.
Wanita cantik itu sudah menghampiri si sulung yang terluka karena pukulan adiknya, ia menangis sambil memeluk Bright yang meringis kesakitan. Dia tak percaya melihat perkelahian kedua putranya.
"Mark, tenang!"
"Nggak! Mark harus kasih dia pelajaran!"
"Mark! Dengar Pho!"
Akhirnya Mark terdiam ketika bentakan sang ayah menggema. Ia mengatur nafasnya yang memburu sambil menatap Bright sengit menghentikan pemberontakannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
PERTH TANAPON
Fanfiction"Aku kuat karena aku adalah Perth." - Perth Tanapon. Mengandung unsur yaoi bxb gay dan sejenisnya. Tidak suka silahkan menyingkir ^^ Remake dari karya ka @NANAnunaninunu