"Aku kuat karena aku adalah Perth." - Perth Tanapon.
Mengandung unsur yaoi bxb gay dan sejenisnya. Tidak suka silahkan menyingkir ^^
Remake dari karya ka @NANAnunaninunu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini Perth tidak terlihat di sekolah membuat Mark dan Bright bertanya-tanya sedikit khawatir. Mark yang khawatir karena sejak kemarin Perth tidak bisa dihubungi dan menghindari nya. Gelagat gelisah nya kembali mengundang kejengahan Win.
"Kali ini kenapa lagi?" tanya Win.
Mark menjawab tanpa menatap Win, "Perth nggak bisa dihubungi, dia juga nggak keliatan masuk."
Win memutar matanya malas, "Paling ada urusan penting jadi bolos."
"Nggak mungkin,"
Win hanya menghela nafas. Mark sedikit berubah sejak mengenal Perth, pria itu selalu menganggap semua yang berhubungan dengan Perth secara berlebihan. Itukah efek jatuh cinta?
Mark kembali mengutak-atik ponselnya guna menghubungi Perth namun tetap saja nihil.
Sementara Bright, anak itu juga sedikit khawatir karena tidak melihat Perth hari ini namun disembunyikan di balik ekspresi datarnya didepan teman-temannya karena ia tidak ingin di ledek.
Pada dasarnya ucapan Bright kemarin yang mengatakan dirinya menyukai Perth dan berniat menjadikannya pacar hanyalah untuk menggertak Mark saja karena Bright tau Mark menyukai Perth. Tapi kenapa sekarang Bright merasa seperti termakan oleh ucapannya sendiri dan menjadi kepikiran Perth.
Bright mengakui ia memang sedikit menyukai sisi lucu dan polosnya Perth, tapi bukan dalam konteks sejauh itu hingga berniat menjadikan Perth kekasihnya. Seharusnya Bright tidak semudah itu jatuh cinta.
Kemarin Bright mengantarkan Perth pulang ke rumahnya dan pemuda manis itu masih tampak biasa saja meski sebelumnya sempat terlibat perdebatan dengan Mark. Namun hilangnya Perth hari ini sedikit mengundang kekhawatiran Bright yang tidak biasanya.
"Tumben nggak sama temen baru," celetuk Nanon menyindir.
Merasa tersindir, Bright menatap malas pemuda jangkung itu, "Nggak tau kemana," balasnya sok tak acuh.
"Gara-gara lo kita jadi gak bisa ngerjain tuh si cupu lagi," gerutu Chimon malas.
"Iyaa. Padahal seru banget ngerjain dia tuh," timpal Ohm kemudian.
"Sekarang malah lo sendiri yang jadi bodyguardnya," sahut Chimon lagi.
Merasa kesal di ledek terus menerus, Bright pun beranjak dari duduknya meninggalkan ketiga temannya yang terus-menerus meledeknya.
