"Aku kuat karena aku adalah Perth." - Perth Tanapon.
Mengandung unsur yaoi bxb gay dan sejenisnya. Tidak suka silahkan menyingkir ^^
Remake dari karya ka @NANAnunaninunu
Sudah beberapa hari Perth tinggal di apartemen Mark. Luka di tangannya juga sudah berangsur membaik dan balutan perban nya hanya tinggal sehari lagi boleh di lepas.
Perth tidak tau apa sebabnya. Tapi ia merasa sikap Bright sedikit berubah padanya. Pemuda yang semula sudah lebih dekat dengannya kini seakan kembali lagi seperti Bright yang dulunya suka mem-bully-nya. Tidak, Bright memang tidak lagi mem-bully nya, hanya saja, tatapan tak sukanya itu membuat Perth merasa takut dan segan lagi.
Setiap kali Perth mencoba menyapa meski segan, tapi Bright justru berkata ketus atau bahkan mengabaikan. Perth hanya ingin berteman, karena ia tau Bright sebenarnya anak baik.
Bruk!!
Entah apa sebabnya Perth tiba-tiba terjatuh tanpa sebab. Keseimbangannya seakan hilang sehingga ia tidak bisa mengendalikan kakinya saat melangkah dan berakhirlah dirinya jatuh.
Orang-orang yang melihatnya tertawa mengejek. Mencerca kecerobohannya yang tak hati-hati.
"Bangun," seseorang membantunya berdiri dan membereskan buku-bukunya yang berantakan dilantai.
Kepalanya mendongak menatap laki-laki yang ternyata adalah Bright. Pemuda itu tengah menatap tajam orang-orang di sekitarnya. Perth menyentuh tangan Bright lembut, berniat menyampaikan bahwa dirinya terjatuh sendiri bukan karena diganggu mereka.
"Mereka gak ganggu Phi. aku jatuh sendiri," kata Perth pelan.
Bright terdiam sebentar. Ia hanya melirik sekilas pada Perth dengan tatapan datar. "Lain kali kalo jalan hati-hati," lalu pergi meninggalkan Perth yang menatapnya sendu.
Kemana Bright yang beberapa waktu lalu Perth lihat? Bright yang sebenarnya berhati baik namun tidak bisa menunjukkan kebaikan nya dengan cara lembut.
"Phi," panggilan Perth menunda langkah Bright. Pemuda itu berbalik, menatap Bright datar tanpa membalas.
"Phi Bright kenapa?" tanya Perth takut.
Alisnya berkerut heran. "Gue kenapa?"
"Phi Bright marah? Kenapa kakak ketus sama aku?" Perth semakin gugup. Beberapa hari mengenal Bright dengan baik, dan kini Bright berubah sedikit membuat Perth merasa kehilangan. Padahal Perth pikir Bright cukup menyenangkan.
"Hah? Kenapa juga gue marah sama lo?" dengus Bright. "Udah ada Mark yang jagain lo, jadi lo gak butuh gue," imbuhnya. Ada perasaan nyeri sedikit yang menyentil hatinya saat mengatakan kalimat tersebut seakan mengartikan dirinya memang sudah tidak dibutuhkan lagi setelah ada Mark disisi Perth.
"Nggak gitu Phi. Kita masih bisa temenan, kan?" balas Perth.
Bright kembali mendengus. "Sorry.. " Lalu pergi meninggalkan Perth yang mematung menatap kepergian Bright.
Beberapa detik terdiam memandangi Bright, tepukan pelan di lengan atasnya Perth rasakan. Saat menoleh, sudah ada Mark di sampingnya. Anak itu baru saja kembali dari toilet, dan tidak tau menahu tentang Perth yang barusaja terjatuh.
"Ayok.." ajak Mark kemudian yang diangguki oleh Perth.
🐯🐯🐯
"Tumben lo nggak sama si Perth," celetuk Nanon setelah menyedot minuman nya.
Kedua temannya ikut menatap Bright yang akhir-akhir ini terlihat badmood.
"Males aja, udah bosen," jawab Bright ketus.
Ohm mencibir, "Males atau... Kalah lagi dari Mark?" sindir Ohm.
Mendengar itu Bright secara refleks memberikan geplakan di kepala Ohm kesal, "Bacot bener lo,"
"Anjing gak usah gaplok juga kali," Ohm yang malang hanya bisa mengelus kepalanya dan mendapat tertawaan dari Chimon dan Nanon.
"Ya emang iya kan, semenjak itu si miskin baikan sama adek lo, dia jadi lebih deket ke Mark daripada lo.." terang Ohm. "Atau Lo dijadikan pelarian doang selagi Perth marahan sama Mark?" lanjutnya lagi.
Nanon tertawa, "Anjayyy seorang Bright jadi pelarian??? Ckckckck..." sahut Nanon sambil geleng-geleng kepala tak percaya.
Bright yang semakin panas di goda habis-habisan, terlebih dibandingkan dengan Mark. Demi apapun Bright tidak suka dirinya dibandingkan dengan Mark.
"Ngaco ya kalian, mana mungkin lah. Gue itu deketin kemaren cuma mau baperin doang, ternyata orangnya gak seru, males gue. Mending di-bully aja dah seru." pada akhirnya Bright memilih berbohong dengan alasan konyol. Membuat Perth baper? Bukankah disini Bright yang baper? Mem-bully Perth lagi? Sepertinya Bright menyesal telah mengatakannya saat mengingat Perth pengidap selfharm.
"Nah ini baru bener! Bully dia tuh emang seru banget, serius." Chimon yang sejak tadi diam kini tertarik dan begitu antusias.
"Jadi, kali ini kita apain tuh anak?" Ohm melirik Chimon dan Nanon bergantian lalu ke Bright.
"Serah kalian mau diapain," final Bright tak peduli.
Ketiga temannya bersorak menang seakan mendapatkan kembali kesenangan nya mem-bully Perth.
🐯🐯🐯
Adh adh Bright😌
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
