PERTH TANAPON

Lucu

Perth tak mengindahkan panggilan Mark, ia terus saja melangkah menjauh dari kedua orang itu. Namun, entah kenapa kakinya justru melangkah mengikuti Bright. Pria tinggi itu berjalan menuju balkon sekolah. Tanpa menyadari Perth tengah mengikutinya.

"Phi Bright!" seru Perth begitu sampai di anak tangga terakhir menuju atap sekolah yang luas.

Bright menoleh, dia sedikit terkejut dan terheran ketika melihat ada Perth di belakangnya. Perth mengikut nya?

Dengan langkah gusar Perth melangkah mendekat, nafasnya sedikit tersengal karena kelelahan mengejar langkah Bright yang lebar.

"Phi..."

"Ngapain lo ngikutin gue," ketus Bright, namun ia tetap bergeming saat Perth mendekat padanya. Bright menatap wajah Perth yang sedikit basah karena air mata. Alisnya terangkat bingung, Perth menangis?

Pemuda kecil itu masih sedikit mengatur nafasnya, lalu mengusap air matanya dan mulai menatap Bright. "Phi, aku mau nanya. Phi Bright itu Phinya Mark?" tanya Perth akhirnya.

Bright semakin menautkan alisnya bingung mendengar pertanyaan konyol Perth. Mereka itu satu sekolah, hubungannya dengan Mark bahkan sudah terkenal karena mereka seperti rival gara-gara perkelahian masa lalu, tapi Perth justru bertanya seolah-olah ia tidak tau apa-apa.

"Kenapa?"

"Beneran, Phi?"

Bright memutar matanya kesal, "Iya.. kenapa?"

Kepala Perth menunduk segan. Ini pertama kalinya dirinya terlibat percakapan langsung dengan Bright. Biasanya, Perth hanya akan menunduk takut ketika Bright dan kawan-kawannya mengganggunya. Tapi sekarang, Perth bahkan dengan berani bertanya lebih dulu daripada mencari tau sendiri.

"Aku.. mau minta maaf." ucap Perth pelan dengan posisi menunduk.

Ekspresi datar Bright masih bertahan, namun menyiratkan kebingungan yang tak kentara atas ucapan Perth barusan.
"Buat apa?" tanya Bright balik.

"Angkat kepala kalo lagi ngomong sama orang, berasa berhadapan sama patung, gue." sinis Bright.

Merasa tak sopan, Perth pun segera mengangkat kepalanya, memberanikan diri untuk membalas melihat wajah Bright.