Perth merasa sikapnya terhadap Mark tidak benar, ia tidak seharusnya bersikap seolah-olah marah pada Mark. Tapi entah kenapa hatinya terus-menerus menyarankan agar menjauh dari pemuda itu jika tidak ingin semakin tersakiti. Perth sadar, dirinya memang telah jatuh cinta pada sosok Mark hingga membuat nya merasa kecewa saat mengetahui Mark sudah memiliki kekasih.Tapi, sikapnya tadi Perth rasa sudah keterlaluan.
Saat jam pulang sekolah tiba, Perth berjalan menunduk melewati kerumunan para murid yang berhamburan keluar, menghindari tatapan mereka yang tidak menyukainya. Mulai hari ini dan seterusnya tidak akan ada lagi Mark yang selalu membelanya.
Grep!
Cekalan di pergelangan tangannya Perth rasakan, ia reflek berhenti dan memejamkan matanya masih menunduk. Lagi-lagi Mark pasti tidak mau melepaskannya, ia tidak akan menyerah sebelum..
"Pulang bareng?"
Ternyata itu suara Bright.
Perth Langsung menolehkan kepalanya melihat Bright yang sudah berdiri di sampingnya dengan menggenggam tangannya.
"Phi Bright?"
"Gue anter pulang, mau?" tawarnya.
"A-aku bisa pulang sendiri kok." jawab Perth gugup. Entah sejak kapan Bright selalu muncul di hadapannya dua hari ini. Setelah tadi pagi tiba-tiba muncul saat Pam hendak menganggu nya, sekarang Bright muncul lagi dan menawarkan mengantarkan pulang.
"Gak apa-apa sekali-kali."
"Nggak.." bukan Perth yang menjawab, Mark justru sudah ikut bergabung dengan memegang satu tangan Perth yang lain. Perth semakin bingung ketika melihat Mark menatap Bright dengan tajam seolah mengancam agar tidak berbuat macam-macam.
"Mark?"
"Gue gak tau apa rencana busuk lo, tapi gue minta lo jauhin Perth." ujar Mark tajam.
"Heh lo siapa? Emaknya Perth?" balas Bright sarkas.
"Lo punya maksud lain, kan?" tuduh Mark.
"Mark apa-apaan sih kamu, Phi Bright--"
"Lo juga jangan terlalu polos napa dah, percaya gitu aja di deketin dia. Lo gak inget gimana dia nindas lo dulu?" Mark menatap Perth, mengutarakan semua kecurigaan nya terhadap kakaknya.
"Jangan asal nuduh ya lo," sahut Bright tak terima. Dia balas menatap Mark tajam seakan mengajak duel saat ini juga. Mark terlalu kurang ajar menurutnya, dia seolah lupa bahwa Bright itu kakaknya yang harus di hormati.
"Halahh.. gue tau."
"Mark.." cegah Perth, ia pusing melihat kedua saudara itu selalu adu mulut sambil perang tatapan sengit.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERTH TANAPON
Fanfiction"Aku kuat karena aku adalah Perth." - Perth Tanapon. Mengandung unsur yaoi bxb gay dan sejenisnya. Tidak suka silahkan menyingkir ^^ Remake dari karya ka @NANAnunaninunu