"aaaaaaaaa!!" Teriak Karel saat Faya membuka pintu kamarnya padahal dia sedang memakai celana dalam
Dan Faya hanya tersenyum senang melihatnya
"Kakak!!" Karel berlari kemudian menutup pintu dengan cepat
Bisa lari gitu yah...padahal kakinya lagi sakit?
"Woy!! Buka dong. Udah kelihatan juga. Ngapain disembunyiin" ujar Faya dari luar kamar
Dan setelah 5 menit Karel membuka pintu kamarnya
Faya tersenyum lebar saat memandang Karel dari ujung atas hingga bawah
Rambut basah, kaos polos dan celana kolor pendek.
"Kenapa?" Karel menutupi tubuhnya dengan tangan saat Faya melakukan tatapan laser pada tubuh jangkungnya
"Udah kelihatan semua tahu!" Ucap Faya sambil mengambil es batu dan mengompres kan di kaki Karel
"Kakak lihat?" Karel penasaran
"Yaiyalah orang gue gak buta... Seneng nya bisa lihat Karel kecil" ucap Faya dengan nada canda
"KAKAK!!!!" Karel kesal
"Iya maaf, bukan kecil tapi besar" canda Faya lagi
"Tidakkkkk!!!"Karel semakin kesal dan menutup wajahnya dengan bantal
Tuh kan bahan halu an gue nambah!
****
"Tante, Faya pulang dulu" pamit Faya pada ibu Karel yang sedang menonton tv
"Loh kok pulang baru juga jam segini" tunjuk ibu Karel pada jam yang menunjukan jam 7 malam
"Karel nya juga tidur, kasian capek kayaknya"
"Yaudah, hati hati Fay" ucap ibu Karel
Faya melajukan mobilnya kencang, sebenarnya alasan Faya cepat pulang adalah karena sang ayah mengirimnya pesan untuk segera datang kesebuah restoran, sangat tiba tiba.
Ini untuk pertama kalinya Faya akan makan bersama ayahnya, dan untuk pertama kalinya juga dia datang kembali ke restoran tempat ayah dan ibunya dulu mengajak dia makan ketika ada hari spesial.
Faya telah sampai di tempat makan tersebut dan mencoba mencari sang ayah.
"Fay.." panggil sang ayah membuat Faya menoleh dan menghampiri
"Papi.." ucap Faya senang namun terhenti saat seseorang juga datang menghampiri ayahnya dari arah toilet
"Silahkan duduk untuk para wanita cantik" seru ayah Faya dengan bercanda pada Faya dan juga perempuan yang tidak di kenal Faya sama sekali
Faya terlihat bingung juga canggung sebenarnya situasi apa ini
"Papih..dia siapa?" Tanya Faya begitu penasaran bahkan perempuan yang berada disampingnya pun belum duduk sepenuhnya
"Baik, karena kamu sudah penasaran dan tidak sabaran. Papi bakal bilang sekarang juga." Ucap ayahnya terlihat senang
"Fay kenalkan.. ini Zara" sambung ayahnya
Zara??
Faya masih memperlihatkan muka bingungnya
"dia calon mami kamu" jelas sang ayah
"Mami?" Faya terkejut
"Dan Zara kenalkan ini putriku satu satunya namanya Faya" lanjut ayah Faya memperkenalkan Faya pada perempuan yang kira kira berumur 30 tahunan itu
"Hai Faya.. semoga kita bisa dekat" Zara menepuk pundak Faya yang sebenarnya sedang dalam keadaan tidak baik
"Kenapa tiba tiba?" Tanya Faya pada ayahnya
"Tidak tiba tiba, hanya saja baru sekarang papi sempat kenalkan" ucap ayah Faya dengan lembut
"Ternyata kalian sudah lama..." Lirih Faya
"Dan kamu,, sepertinya tidak asing" ucap Faya pada Zara dengan tidak sopan
"Faya.. bicara yang sopan. Panggil Zara Tante, dia memang terlihat muda tapi usianya jauh diatas mu" Ujar sang ayah
"Aku tidak apa apa hun, Faya bebas memanggilku apapun" ujar Zara dengan kata lembut pada ayah Faya
Hun??? Panggilan macam apa itu. Menjijikan
"sepertinya wajahku familiar sekali yah, aku memang tidak secantik kamu." Ucap Zara dengan tatapan tidak suka pada Faya
"Tidak.. aku memang pernah melihatmu. Tapi aku lupa dimana" Faya masih penasaran, dia pernah melihat Zara tapi entah dimana
"Sudah Faya.. mending kita makan terlebih dahulu" ucap sang ayah
Tapi Faya masih berusaha keras mengingat memorinya yang hilang itu..
Gue sering lihat dia, tapi dimana?
Ahh sialan!! Kenapa mesti cewek kucing kayak dia sih.