30

670 22 10
                                    

Faya sampai di apartement nya, dia membersihkan diri kemudian memakai baju santai yang tentunya sexy.

Di depan cermin yang besar faya memandang dirinya yg sedang berdiri. kulitnya menggelap dan ini baru pertama kalinya

"Ya Faya...Lo keren Lo sexy!" Faya kegirangan sendiri sambil berlaga laga layaknya sedang pemotretan

Tok..tok..

Suara ketukan pintu yang kemudian di barengi dengan pintu terbuka.

Terdengar seseorang memanggil Faya, kemudian Faya keluar kamar

"Hay baby" sapa Faya dengan nakal

"Woy... Abis main layangan dimana?" Zac terkejut dengan kulit Faya

"Sialan!"

"Gue mau main PS" ujar Zac tanpa memperdulikan Faya lagi

Faya pun terlihat duduk manis tanpa memperdulikan Zac lagi

Mereka berdua duduk bersebelahan dengan kesibukan masing masing. Zac bermain PS dan faya asik mengedit foto hasil dari pantai

Setelah hampir satu jam, akhirnya Faya kembali pada dunia nyata kembali.

"Zac"

"Hmm"

"Laper nih. Masakin gue dong" pinta Faya

"Dih" tolak Zac

"Dulu Lo seriiiiiing banget masakin gue. Kenapa sih sekarang engga" rengek Faya

"Masakin aja tuh sama bocah SMA" ujar Zac

"Kok bawa bawa Karel sih? Lo cemburu yah"

Faya tersenyum menjengkelkan

Zac hanya terdiam sambil focus bermain PS

"Ayolah beb, gue kangen masakan cowok kekar yang paling gue sayang ini" rayu Faya

"Diem gak Fay! gue lempar Lo dari gedung ini kalo berisik" ancam Zac

karena ancaman itu, Faya pun semakin menjadi, dia malah duduk di pangkuan Zac yang sedang bermain PS

"Faya!!!!" Zac frustasi karena permainan PS nya kacau.
Bukan kacau lagi melainkan berakhir kalah

Zac kemudian menggendong tubuh Faya yang tidak seberapa baginya itu, dan berencana melemparnya dari balkon.

"Ampun.. ampun bang jago" Faya memohon sambil memeluk tubuh Zac erat

" Berhubung Lo minta ampun, jadi gue batalin rencana lempar lo" ujar Zac

"Dih alasan" ucap Faya

"bilang aja karna Lo sayang gue" sambung Faya sambil menatap wajah Zac yang sedang memangku dia layaknya anak kecil

Mata Faya dan Zac saling menatap begitu dekat, mereka menatap begitu lama. Seperti ada percakapan yang tidak kasat mata yg sedang terjadi diantara mereka

"Andai lo suka gue Zac" lirih Faya seperti air yang tidak bisa ditahan

Kemudian

Cup..

Faya mengecup singkat bibir Zac yang selama ini memikatnya

Brukk!!!!

"Awwwww!!!"

Zac melempar Faya ke lantai

"Woyy!!!" Teriak Faya saat Zac beranjak tanpa sepatah kata

"Sakit bego!" Faya meringis sambil tersenyum

Enak juga..

***

Malam menjelang larut, Faya masih terjaga sambil berbaring di atas ranjang. Seperti biasa langit langit kamar menjadi pemandangan indahnya

"Hampa banget hidup gue" ucap Faya

Sekelibat ingatan Faya tertuju pada Zara, calon ibu tiri yang dia ingat pernah bertemu di mana

"Bar?" Faya mengingat pertemuan singkat itu

"Gue inget!" Ucap Faya sedikit berteriak

Kemudian dia beranjak dari kasur dan keluar apartemen, tanpa ragu dia memasuki partemen Zac dengan berlari ke arah kamar Zac

"Babyyyyy" teriak Faya cukup keras sebelum mulutnya terkatup karena melihat yang di ranjang bukan Zac melainkan sosok laki laki tampan tak kalah tampan dari Zac.

"Si..siapa Lo?" Dengan ke kurang ajaran Faya dia langsung bertanya

"Gue Arga. Lo siapa? Tanya laki laki beralis tebal itu pada Faya

Arga?

Oh ini saingan terberat gue?

"Gue Faya, satu satunya cewek yang disayangi Zac" ucap faya dengan nada ngeselin

Duh kekanakan banget sih gue. Pake nyebut disayangi lagi.

Arga hanya menaikan alis mendengar Faya berbicara seperti itu

"Mana Zac?" Tanya Faya

"Dia di kamar mandi" jawab Arga

"Kamar mandi? Ngapain? Habis apa? Kok bisa km dikamarnya?" Pertanyaan Faya begitu posesif

"Emhh kita...."

"Cukup" Faya menghentikan percakapan Arga yang kemudian berlari ke arah kamar mandi yang kebetulan tidak dikunci dan dia masuk begitu saja

"Aaaaaaa!!!!" Teriak Zac yang sedang mandi terkejut

"Aaaaaa!!!!" Teriak Faya yang terkejut ke enakan

"Keluar" ucap Zac sambil membalikkan tubuh Faya

" Gapapa gapapa Zac, santai aja gue gak keberatan kok sumpah, gue iklas. Gue cuman mau nyanya aja ke Lo, ini penting banget" ucap Faya hampir kayak orang nge rap

"Lo gila ya" Zac masih gak habis pikir otak Faya disimpen dimana sampe berani menerjang cowok lagi mandi

Dengan membelakangi Zac akhirnya Faya diperbolehkan bertanya.

"Nanya apa? Awas aja kalo gak bermutu!" Zac nge gas

"Lo inget kan waktu itu gue pernah ke bar bareng Lo terakhir kali?" Tanya Faya serius sambil sesekali mencoba melirik ke arah belakang alias ke Zac

"Inget, udah gak usah nengok" Zac memegang kepala Faya

"Cewek yang waktu itu joget joget gak jelas sambil rayu rayu cowok siapa namanya?"

"Zara maksud Lo?"

"Tuh kan gue bener" ujar Faya

"Lo kenal?" Tanya Faya lagi

"Iya kenal, dia kan memang spesialis penggoda cowok tajir. Cuman buat morotin. Puas Lo. Sana pergi" usir Zac

Sialan si Zara, liat aja nanti gue basmi!

"Yaudah makasih baby, gue cabut yah. Awas jangan kelamaan mandi nanti keriput. Bye!" Faya keluar kamar mandi dan mendapati Arga sedang bengong di pintu kamar mandi

"Awas Lo yah!!" Ucap Faya pada Arga dengan tatapan sinis membuat Arga kebingungan

Kemudian Faya pergi sambil kegirangan

"Senangnya hatiku... Melihat pemandangan...." Faya menyanyi sepanjang jalan ke apartemennya

"Untung ada kaca kecil yang memantulkan" Faya tersenyum hampir mengakak sendiri mengingat kejadian di kamar mandi Zac

"Kok perasaan ku ga enak yah, kak Faya lagi apa yah" ~ Karel

FAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang